Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Deretan Orang di Dunia yang Memalsukan Kematiannya

Kompas.com - 31/05/2018, 12:20 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber Sky News

KOMPAS.com - Jurnalis asal Rusia dikabarkan tewas pada Selasa (29/5/2018) di dekat apartemennya, di Kiev, Ukraina. Namun, dia mendadak muncul dalam keadaan sehat saat konferensi pers keesokan harinya.

Arkady Babchenko mengaku telah sengaja memalsukan kabar pembunuhan atas dirinya yang dibuat sebagai bagian dari operasi khusus Dinas Keamanan Ukraina.

Babchenko tidak sendirian. Beberapa orang di dunia juga memalsukan kematian mereka demi mendapatkan sesuatu, mulai dari klaim asuransi hingga kabur dari jerat hukum. 

Baca juga: Dikabarkan Tewas Dibunuh, Jurnalis Rusia Muncul saat Konferensi Pers

Berikut deretan enam orang yang memalsukan kematiannya:

Jurnalis Rusia Arkady Babchenko yang dilaporkan tewas terbunuh di ibu kota Ukraina pada 29 Mei, muncul saat konferensi pers di Kiev, Rabu (30/5/2018).AFP / SERGEI SUPINSKY Jurnalis Rusia Arkady Babchenko yang dilaporkan tewas terbunuh di ibu kota Ukraina pada 29 Mei, muncul saat konferensi pers di Kiev, Rabu (30/5/2018).
Arkady Babchenko

Jurnalis yang terkenal sebagai pengkritik Rusia ini menghebohkan jagat dengan tiba-tiba muncul dalam konferensi pers, setelah kabar kematiannya menyebar.

Berkat operasi khusus, pihak berwenang Ukraina berhasil menggagalkan rencana pembunuhan terhadap Babchenko, sekaligus mengumpulkan bukti keterlibatan Rusia.

Babchenko pernah meliput konflik di Ukraina timur antara pasukan Ukraina dan separatis pro Rusia yang menewaskan lebih dari 10.000 orang dalam empat tahun.

Rusia dituduh memberikan dukungan militer kepada pemberontak. Pada Februari 2017, Babchenko kerap mendapat ancaman pembunuhan sehingga membuatnya berpindah-pindah negara.

Alexandra Hatcher

Perempuan asal Virginia, AS, ini dijatuhi hukuman empat tahun penjata atas tindakan memalsukan kematiannya, untuk mendapatkan klaim asuransi pada 2017.

Setelah bepergian ke negara bagian Washington dan mengubah nama resminya pada Agustus 2015, Hatcher dan suaminya mengajukan klaim kematian.

Hatcher membuat sertifikat kematian palsu dan mempublikasikan perihal kematian itu di surat kabar agar bisa memperoleh klaim asuransi.

Novelis asal AS Ken Kesey. (Sky News) Novelis asal AS Ken Kesey. (Sky News)
Ken Kesey

Novelis asal "Negeri Paman Sam" Ken Kesey pada 1965 harus menikmati jeruji besi karena memalsukan kematiannya.

Saat itu, dia berupaya menghindari jeratan hukum atas kepemilikan ganja dengan berpura-pura telah tewas dengan cara bunuh diri.

Baca juga: Akhir dari Teori Konspirasi, Gigi Pastikan Kematian Hitler Tahun 1945

Setelah 8 bulan mencari perlindungan di Meksiko, FBI menangkapnya dan dengan cepat mengirimnya ke penjara di Redwood City, California, delapan bulan setelah mencari perlindungan di Meksiko.

John Darwin

Darwin terlihat mendayung kanonya pada 21 Maret 2002 di Seaton Carew, Hartlepool, Inggris. Keesokan harinya, dia dilaporkan hilang.

Pencarian skala besar dilakukan, namun tidak membuahkan hasil dan Darwin dianggap tewas.

Setelah sertifikat kematiannya keluar, istrinya memperoleh klaim asuransi sehingga dapat melunasi utang. Pada 2007, Darwin muncul dengan mengaku tidak dapat mengingat dari mana saja dia selama ini.

Namun, sebuah foto yang memperlihatkan keberadaan Darwin dengan istrinya membuktikan dia selama ini memalsukan kematiannya. Pada 2008, dia diganjar hukuman enam tahun.

Bennie Wint. (Daily Mail) Bennie Wint. (Daily Mail)
Bennie Wint

Seorang pria asal Florida memalsukan kematiannya untuk mengindari kasus narkoba yang menjeratnya pada 1989.

Pada 2009, dia ditemukan hidup dan dalam keadaan sehat di Carolina Utara. Dia juga diketahui memiliki istri dan anak berusia remaja bernama William James Sweet.

Nama itu digunakan oleh Wint untuk memalsukan identitasnya selama dua dekade.

Baca juga: Studi Baru Temukan, Kehilangan Pasangan Tingkatkan Risiko Kematian

Padahal, selama penyelidikan kasus narkoba, polisi tidak menemukan bukti keterlibatan Wint dan kemudian menggugurkan kasusnya pada 1989.

John Stonehouse

Mantan parlemen Partai Buruh Inggris memalsukan kematiannya di Miami pada 1974 untuk keluar dari kesulitan keuangan yang dihadapinya.

Setumpuk pakaian miliknya ditemukan di pantai Miami, setelah dia seharusnya masuk ke air untuk berenang.

Stonehouse ditemukan di Melbourne bersama mantan sekretarisnya, Sheila Buckley. Dia juga diketahui memiliki dua paspor palsu. Pada 1976, dia diputus bersalah dan dihukum 7 tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com