Diplomat yang menjadi dubes di Korsel pada periode 2006-2008 itu melanjutkan, kesepakatan yang sudah terjalin belum bisa disebut "kesepakatan" hingga Korut mengakuinya.
Bahkan, AS harus berhati-hati bahwa terdapat kemungkinan negeri komunis tersebut hanya sekadar mengucapkan perkataan manis.
"Konsep kesepakatan yang diyakini Korut berbeda dari kesepakatan seperti pasar real estate di New York," papar Everard kembali.
Penulis sekaligus pelarian dari Korut, Lee Hyeon Seo berujar, sampai proses denuklirisasi selesai, sanksi terhadap Pyongyang harus terus diberlakukan.
Lee juga berkata agar Trump tidak mengejek Kim seperti sebutan "Si Pria Roket" yang dia lakukan pada 2017 lalu.
"Sebab, ini merupakan perundingan kedua negara. Bukan agenda membalas kicauan di media sosial," kata Lee menjelaskan.
Baca juga : Direktur CIA Dilaporkan Bertemu Kim Jong Un di Pyongyang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.