Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/03/2018, 14:35 WIB

BEIJING, KOMPAS.com - China mengirim sebuah kapal induknya melintasi Selat Taiwan pada Selasa (20/3/2018). Tindakan itu sebagai peringatan kepada pihak yang ingin memecah belah negara tersebut.

Kementerian Pertahanan China menyampaikan, kapal induk Liaoning beserta sejumlah kapal pendamping memasuki wilayah pertahanan Taiwan sejak Selasa dan kembali pada Rabu siang.

Aksi tersebut dilancarkan militer China bersamaan dengan pidato Presiden Xi Jinping yang memperingatkan bakal menindak segala upaya yang bertujuan memecah belah negaranya.

"Segala tindakan dan trik untuk memisahkan bagian negara ini akan berakhir dengan kegagalan, mendapat kecaman rakyat dan dihukum oleh sejarah," kata Xi saat pidato penutup acara tahunan Kongres Rakyat Nasional, Selasa (20/3/2018).

Baca juga: Kapal Induk AS Berlabuh ke Vietnam, China Waspada

Otoritas China sampai saat ini masih melihat Taiwan sebagai bagian dari negaranya yang menunggu untuk penyatuan kembali, meski kedua pihak telah berpisah sejak 1949 usai perang sipil dan menjalani pemerintahan masing-masing.

Hubungan antara Taiwan dengan China semakin dingin sejak Presiden Tsa Ing-wen menjabat dan menolak mengakui pulau Taiwan sebagai bagian dari China.

China tengah meningkatkan aktivitas latihan militer, baik angkatan laut maupun udara di sekitar pulau tersebut, tindakan yang disebut Tsai sebuah ekspansi militer dan mengecam keras.

Pada Januari 2017 lalu, sebuah kapal induk China memasuki wilayah Selat Taiwan dan menimbulkan ketegangan antara kedua pemerintahan. Tindakan serupa juga terjadi pada Januari lalu.

Kementerian Pertahanan China menyatakan, kegiatan kapal induk di Selat Taiwan adalah dalam misi pengawasan.

"Tidak ada aktivitas yang tidak biasa telah terlihat dan kami mengharapkan masyarakat tetap tenang," kata Menteri Pertahanan Yeh De-fa pada Rabu (21/3/2018), dilansir AFP.

Baca juga: China Berambisi Sudah Memiliki Kapal Induk Bertenaga Nuklir pada 2025

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com