Pada 24 Maret, perdana menteri Malaysia mengumumkan pesawat itu kemungkinan hilang di Samudera Hindia dan seluruh penumpang serta awaknya tidak ada yang selamat.
Pencarian pesawat terus dilakukan dengan melibatkan belasan negara termasuk Amerika Serikat. Misteri hilangnya pesawat ini tanpa jejak menarik perhatian media internasional.
Pada Juni 2014, pemerintah Australia yang terlibat dalam operasi pencarian mengatakan catatan radar menunjukkan MH370 terbang secara "autopilot" selama beberapa jam sebelum kehabisan bahan bakar dan jatuh di wilayah selatan Samudera Hindia.
Para pejabat tidak mempublikasikan spekulasi terkait siapa yang mengaktifkan mode autopilot atau mengapa mode itu diaktifkan setelah pesawat terbang keluar jalur.
Meski demikian tim pencari mengindikasikan adanya kemungkinan para kru dan penumpang menjadi tidak responsif karena mengalami hipoksia atau kehilangan oksigen beberapa saat sebelum pesawat jatuh.
Baca juga : Kapal Canggih Diberangkatkan untuk Memulai Kembali Pencarian MH370
Sejauh ini tidak ada penjelasan dari tim pencari MH370 soal kemungkinan penyebab hilangnya oksigen itu.
Teori lain adalah pilot dengan sengaja menerbangkan pesawat ke Samudera Hindia untuk melakukan bunuh diri, meski tak ada bukti kuat yang mendukung dugaan ini.