Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah WNI di Melbourne Merasa Jadi Korban Bisnis MLM Talk Fusion

Kompas.com - 28/02/2018, 14:45 WIB
Ervan Hardoko

Editor

MELBOURNE, KOMPAS.com - Sejumlah warga Indonesia di Melbourne, Australia merasa  menjadi korban penipuan kelompok yang menawarkan bisnis bernama Talk Fusion.

ABC Australia telah berbicara dengan beberapa orang korban dan telah melaporkan ke Kepolisian Melbourne.

Mereka juga melapor ke Scamwatch, situs resmi Komisi Perlindungan Konsumen Australia (ACCC). Kepolisian dan Scamwatch mengatakan akan menindaklanjuti laporan.

Salah seorang yang mengaku menjadi korban adalah Angelina yang baru mengalami masalah dengan Talk Fusion pekan lalu.

Baca juga : Satgas Waspada Investasi Minta Talk Fusion Hentikan Kegiatan

"Saat itu saya diajak makan siang, tapi karena sibuk, saya mengatakan hanya bisa bertemu sebentar di sebuah kafe dekat kantor. Ternyata teman saya membawa temannya yang berasal dari Jakarta dan mengaku seorang aktor," ungkap Angelina kepada ABC Australia di Melbourne

Angelina yang mengaku sedang buru-buru bahkan tidak membawa ponsel dan dompetnya kala bertemu kawannya itu.

"Teman saya awalnya menceritakan masalah pribadi, kemudian kawannya menawarkan produk Talk Fusion, saya tidak tahu mengapa tiba-tiba menyetujuinya."

Angelina mengaku telah memberikan uang sebesar 2.800 dolar Australia atau sekitar Rp 28 juta yang diberikan secara tunai.

Dia juga memberi tambahan uang sebesar 2.500 dolar Australia atau sekitar Rp 25 juta dengan menggunakan kartu kreditnya.

"Kawan teman saya itu meminta saya memasukkan anggota keluarga lain untuk bergabung. Mereka juga meminta saya menuliskan nama-nama teman saya dan anehnya saya menurut saja," ujar Angelina.

Korban lainnya adalah Ayu, bukan nama sebenarnya. Da merasa ditekan secara psikologis oleh orang-orang yang berbicara kepadanya mengenai bisnis ini.

Ayu pertama kali diajak ke sebuah acara yang awalnya disebut sebagai kegiatan keberagaman budaya pada Januari lalu.

Baca juga : YLKI Tak Rekomendasikan Umrah dengan Sistem MLM

"Ternyata setelah saya datang, acaranya bukan hanya makan-makan tapi terlihat beberapa orang sedang sibuk berbicara dengan membawa laptop," ujarnya.

"Mengapa tidak dikasih tahu dari awal jika di acara ini akan ditawari produk? Karena sejujurnya saya tidak pernah tertarik untuk berbisnis semacam ini," tambah dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com