Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Fidel Castro Dilantik Menjadi PM Kuba

Kompas.com - 16/02/2018, 13:16 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Dua tahun kemudian, Batista yang percaya diri sudah bisa mengamankan kekuasaannya membebaskan semua tahanan politik, termasuk Castro.

Usai dibebaskan, Castro dan saudaranya, Raul pergi ke Meksiko dan bersama rekan-rekan yang tersisa dari revolusi 26 Juli merencanakan gerakan baru menentang Batista.

Di sana pula, Castro mendapatkan sejumlah rekan termasuk Ernesto "Che" Guevara seorang pria berhaluan Marxis asal Argentina.

Pada 2 Desember 1956, Castro dan 81 orang bersenjata mendarat di pantai Kuba. Celaka, pendaratan itu berujung bencana karena hampir semua orang itu tewas atau tertangkap.

Baca juga : Dari yang Gila hingga yang Ganjil, 638 Upaya Pembunuhan Castro

Mereka yang selamat hanya Castro, Che, Raul, dan sembilan orang lainnya yang kemudian bersembunyi di pengunungan Sierra Maestra untuk mengobarkan perang gerilya melawan pemerintah Batista.

Kelompok ini kemudian mendapat dukungan dari banyak sukarelawan dari berbagai penjuru Kuba dan meraih sejumlah kemenangan yang membuat tentara Batista mengalami penurunan moral.

Castro mendapat banyak dukungan dari petani miskin yang dijanjikan tanah jika revolusi ini berhasil.

Sementara Batista mendapat dukungan Amerika Serikat dengan serangan udara terhadap sejumlah lokasi tempat persembunyian pemberontak.

Pada pertengahan 1958, semakin banyak kelompok oposisi yang menentang Batista. Selain itu, Amerika Serikat juga menghentikan bantuan militernya kepada rezim Batista.

Pada Desember, pasukan pimpinan Che Guevara menyerang kota Santa Clara sekaligus mengakhiri kekuasaan Batista yang melarikan diri ke Republik Dominika pada 1 Januari 1959.

Castro, yang saat itu hanya memiliki kurang dari 1.000 orang anak buah, kini memimpin tentara pemerintah Kuba yang beranggotakan 30.000 personel.

Mendapat dukungan yang besar dari rakyat dan sejumlah pemimpin pemberontak, Castro akhirnya dilantik menjadi perdana menteri pada 16 Februari 1959.

Amerika Serikat awalnya mengakui pemerintahan baru Kuba tetapi menarik diri setelah Castro menggelar program reformasi pertanian, menasionalisasi aset AS di Kuba, dan mengumukan pemerintahan berhaluan Marxis.

Banyak warga kaya Kuba kabur ke Amerika Serikat yang kemudian bergabung dengan CIA dalam upaya mendongkel kekuasaan Fidel Castro.

Baca juga : Siapa Kepala Negara yang Datang ke Pemakaman Fidel Castro?

Pada April 1961, setelah dilatih dan didanai CIA, para pelarian Kuba menggelar sebuah invasi yang gagal ke Kuba yang nantinya dikenal sebagai insiden "Teluk Babi".

Uni Soviet langsung bereaksi dan meningkatkan bantuannya untuk Kuba dan pada 1962 menempatkan misil berhulu ledak nuklir di negeri itu.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com