Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penasihat Iran: Barat Pakai Kadal dan Bunglon untuk Pantau Nuklir Kami

Kompas.com - 13/02/2018, 17:35 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

TEHERAN, KOMPAS.com - Seorang penasihat militer senior Iran menyatakan, negara Barat menggunakan segala cara untuk memantau aktivitas nuklir mereka.

Pernyataan tersebut dilontarkan oleh penasihat Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali khamenei, Hassan Firuzabadi.

Diwartakan AFP Selasa (13/2/2018), Firuzabadi berkata kalau negara Barat bisa memakai reptil gurun seperti kadal atau bunglon.

"Kami menemukan fakta kalau kulit kadal menarik bagi gelombang atom. Karena itu, mereka menjadi mata-mata sempurna untuk melihat aktivitas nuklir kami," kata Firuzabadi kepada ILNA via AFP.

Baca juga : Atlet Iran Tak Kebagian Galaxy Note 8 Gratis, Dubes Korsel Dipanggil

Mantan Kepala Staf Gabungan Iran melanjutkan, hewan-hewan itu bisa dilatih oleh ahli lingkungan yang menyamar sebagai warga biasa.

Ucapan Firuzabadi terjadi pasca-munculnya kabar Kavous Seyed Emami, ahli lingkungan berkebangsaan Kanada, meninggal dunia di dalam penjara.

Seyed, yang merupakan Profesor Sosiologi, dan beberapa anggota organisasi non-pemerintah lainnya, ditangkap atas tuduhan spionase.

Selain hewan, Firuzabadi melanjutkan kalau negara Barat bisa menggunakan turis sebagai agen rahasia mereka.

Dia mencontohkan peristiwa di mana otoritas keamanan melakukan penangkapan terhadap pasangan asal Jerman.

Pasangan itu, beber Firuzabadi, diduga diambil dari kapal nelayan dari Dubai, sebelum dikirim menuju Iran.

"Ketika kami menangkap mereka, pasangan itu mengatakan kalau mereka hanya turis yang berniat memancing. Negara Barat selalu gagal untuk memata-matai kami," koar Firuzabadi.

Baca juga : Iran Eksekusi 3 Orang yang Divonis Mati Saat Remaja

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com