Perang belum berakhir di bekas Yugoslavia ketika Kosovo, yang merupakan provinsi otonom Serbia dengan penduduk mayoritas etnis Albania, bentrok dengan etnis Serbia dan militer Yugoslavia.
Di tengah kabar Milosevic melakukan kampanye pembersitan etnis terhadap warga Albania di Kosovo, NATO menggelar serangan udara terhadap Yugoslavia pada 1999.
Sebelumnya, pada 1997, Milosevic menjadikan dirinya sebagai presiden Yugoslavia setelah tak bisa menduduki masa jabatan ketiga sebagai presiden Serbia.
Pada 2000, Milosevic kalah dalam pemilihan presiden tetapi tak mau turun dari jabatannya sebelah akhirnya menyerah akibat desakan massa pada Oktober tahun yang sama.
Setelah turun dari jabatan, Milosevic didakwa melakukan korupsi dan penyalahgunaan wewenang. Dia akhirnya menyerahkan diri kepada aparat keamanan Serbia pada 1 April 2001 setelah dikepung polisi selama 26 jam.
Pada Juni 2001, Milosevic kemudian diekstradisi ke Belanda untuk menjalani sidang di pengadilan kejahatan perang PBB.
Namun, sebelum pengadilan menjatuhkan keputusan, Milosevic meninggal dunia di dalam selnya diduga akibat mengalami serangan jantung.
Baca juga : Hari Ini dalam Sejarah: Awal Genosida di Rwanda
Pada Februai 2003, Serbia dan Montenegro membentuk sebuah persemakmuran dan secara resmi menghapus nama Yugoslavia.
Akhirnya pada Juni 2006, Serbia dan Montenegro sepakat untuk berpisah dan sama-sama menjadi negara independen sekaligus mengakhiri semua jejak Federasi Yugoslavia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.