Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Korban Penyiksaan di California Mengais Tempat Sampah untuk Makan

Kompas.com - 17/01/2018, 13:09 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

PERRIS, KOMPAS.com — Insiden penyiksaan yang dilakukan sepasang suami istri di Perris, California, kepada 13 anaknya benar-benar memilukan.

Tetangga di sekitar rumah David Allen Turpin (57) dan Louise Anna Turpin melihat bagaimana mereka berdua memperlakukan anak mereka.

"Saya melihat beberapa anak itu sampai mengais tong sampah hanya untuk makan," kata seorang tetangga anonim kepada CBS2 News via Daily Mirror, Selasa (16/1/2018).

Tetangga itu melanjutkan, anak-anak tersebut berkulit sangat pucat dan takut ketika bertemu dengan orang.

Aktivitas mereka juga terlihat mencurigakan. "Mereka selalu beraktivitas saat malam. Keluarga itu juga menghindari bercakap-cakap dengan tetangga. Mirip vampir," kata sumber tersebut.

Baca juga: Pasangan di California Rantai 13 Anaknya di Tempat Tidur

Sementara itu, Kepolisian Riverside County membeberkan cara salah seorang anak keluarga Turpin bisa melarikan diri, Minggu (14/1/2018).

Kepala Polisi Riverside County Gregory Fellows berkata, anak berusia 17 tahun tersebut memanjat jendela di atas kamar tempat mereka dirantai.

Setelah itu, dia masuk ke dalam rumah dan meraih sebuah ponsel yang masa kartunya telah habis.

"Gadis itu menghubungi 911 dan menceritakan bagaimana orangtuanya menyiksa dengan cara merantai mereka," kata Fellows.

Ketika polisi sampai di lokasi, Louise menyambut mereka dan menyangkal telah menyiksa anak-anaknya.

"Namun, dia bertingkah sangat mencurigakan. Bahkan, dia meludah dua kali ke lantai," kata tetangga yang ikut dalam penggerebekan itu kepada Sky News.

Tingkah Louise yang mencurigakan membuat polisi memutuskan menggeledah rumah mereka.

Polisi akhirnya menemukan 12 anak lainnya dalam empat kamar yang gelap dan berbau tidak enak.

Baca juga: Satu Keluarga di Myanmar Ditahan karena Siksa Pekerja Anak-anak

Anak-anak tersebut ada yang dirantai di tempat tidur. Ada juga yang diikat di perabotan sekitar kamar.

Fellows melanjutkan, awalnya polisi mengira semua korban adalah anak-anak.

Betapa terkejutnya mereka ketika tujuh di antara mereka telah berusia di atas 18 tahun. Bahkan, yang tertua berumur 29 tahun.

Gadis 17 tahun yang melapor disangka baru berusia sekitar 10 tahun.

Profesor nutrisi di Universitas Rutgers, Daniel Hoffman, menjelaskan, anak-anak tersebut mengalami malanutrisi yang parah.

"Mereka tidak mempunyai mikronutrisi yang cukup, seperti zinc, folat, atau zat besi. Akibatnya, mereka kerdil dan tampak berbeda dibanding usia sebenarnya," ujar Hoffman kepada CNN.

Pasangan Turpin bisa dibebaskan jika membayar uang jaminan dengan total nilai 18 juta dollar AS atau sekitar Rp 240,1 miliar.

Fellows melanjutkan, pasangan tersebut bakal segera disidang pada Kamis (18/1/2018).

Baca juga: Militer Rwanda Siksa Ratusan Tahanan untuk Dapat Pengakuan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com