Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Ini, 48.000 Bayi Rohingya Lahir di Pengungsian

Kompas.com - 05/01/2018, 13:04 WIB
Veronika Yasinta

Penulis


DHAKA, KOMPAS.com - Organisasi independen, Save The Children, memperkirakan akan ada 48.000 bayi Rohingya lahir di pengungsian, di Bangladesh, pada tahun ini.

Dilansir dari Associated Press, Jumat (5/1/2018), bayi-bayi kemungkinan akan lahir di tenda dengan kondisi tidak sehat, berisiko terserang penyakit, kurang gizi, dan berpotensi meninggal sebelum usia lima tahun.

"Tenda pengungsian memiliki sanitasi buruk dan sejumlah penyakit berkembang seperti difteri, campak, dan kolera, di mana bayi yang baru lahir sangat rentan," kata Rachael Cummings, penasihat kesehatan di Cox's Bazar, kota terdekat dengan lokasi pengungsian.

Baca juga : Bangladesh Target 100.000 Rohingya Dipulangkan pada Gelombang Pertama

Proyeksi angka kelahiran bayi berdasarkan dengan jumlah pengungsi yang sedang hamil saat ini.

Departemen pelayanan sosial di Cox's Bazar mengidentifikasi lebih dari 36.000 anak telah menjadi yatim piatu dan tinggal di kamp tersebut.

Lebih dari 650.000 etnis Rohingya melarikan diri dari operasi militer yang diluncurkan oleh militer Myanmar pada Agustus 2017.

Baca juga : Pengungsi Rohingya Simpan Memori Kampung Halaman di Ponsel

PBB menyebutnya sebagai gerakan pembersihan etnis minoritas di negara bagian Rakhine, sebelah barat Myanmar. Lebih dari 60 persen dari pengungsi Rohingya merupakan anak-anak.

Sebelumnya, Bangladesh telah melakukan negoisasi dengan Myanmar untuk menyiapkan kepulangan Rohingya ke desa-desanya. Namun, hingga kini belum ada kejelasan mengenai keselamatan mereka apabila kembali ke Myanmar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com