Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Myanmar Tegaskan Pemulangan Pengungsi Rohingya Mulai Januari 2018

Kompas.com - 19/12/2017, 18:46 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

DHAKA, KOMPAS.com - Pemerintah Myanmar yang telah sepakat dengan Bangladesh kembali menegaskan untuk mulai memulangkan para pengungsi Rohingya pada Januari 2018.

Penegasan itu disampaikan pejabat Myanmar, Selasa (19/12/2017), di tengah kekhawatiran sejumlah pihak, terutama kelompok hak asasi manusia, Human Right Watch (HRW), terkait jaminan keselamatan para pengungsi di Rakhine.

Menteri Luar Negeri Myanmar dan Bangladesh bertemu di Dhaka untuk menyelesaikan kesepakatan yang telah ditandatangani pada 23 November lalu.

Baca juga: Myanmar-Banglades Sepakati Pengembalian Rohingya dalam 2 Bulan ke Depan

Dalam kesepakatan itu, hampir tiga seperempat juta pengungsi Rohingya yang memenuhi kamp pengungsi di sepanjang perbatasan akan kembali secara sukarela.

Pernyataan Kementerian Luar Negeri Bangladesh telah membentuk satuan kerja baru yang akan menyusun jadwal mulai dari verifikasi identitas pengungsi hingga kesiapan logistik.

"Sekarang kita akan memulai langkah selanjutnya," kata Menteri Luar Negeri Bangladesh AH Mahmood Ali seusai pertemuan, dilansir AFP.

Sebelumnya, sempat muncul keraguan pada kelompok hak asasi manusia terkait jaminan keselamatan para pengungsi jika kembali ke Myanmar.

Baca juga: Militer Myanmar Disebut Bakar Desa yang Ditinggalkan Warga Rohingya

Organisasi HRW, menggunakan hasil citra satelit, menuduh tentara Myanmar telah membakar desa dan rumah di Rakhine yang ditinggalkan pengungsi, bahkan saat penandatanganan kesepakatan pemulangan dilakukan.

Mereka juga menyebut kesepakatan tersebut tak lebih dari aksi hubungan masyarakat yang dibuat karena adanya tekanan dari masyarakat dunia kepada Myanmar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com