Ullah memutar kembali rekaman di ponselnya. Menunjukkan saat warga Borgiyabil berusaha memadamkan api akibat bensin yang dilemparkan militer Myanmar.
Meski bersusah payah mencoba memadamkan api dengan air dan juga pasir, rumah itu terus terbakar hingga habis.
Masih jelas dalam ingatannya, saat keluarganya mencoba keluar rumah setelah kekacauan itu, berpikir militer telah pergi meninggalkan desa mereka.
Namun tiba-tiba suara senapan terdengar dan peluru beterbangan ke arah penduduk desa.
"Beberapa orang berhasil menyelamatkan diri dan beberapa yang lain tidak. Saudaraku tidak dapat menyelamatkan diri," kata Ullah.
Ratusan ribu pengungsi Rohingya berada di kamp pengungsian di Bangladesh sejak Agustus.
Meskipun kesepakatan tentang pemulangan dan pemindahan pengungsi Rohingya telah dimulai antara pemerintah Bangladesh dan Myanmar, tampaknya masih akan sangat lama sebelum mereka dapat kembali ke rumah.
Baca juga: Myanmar Tegaskan Pemulangan Pengungsi Rohingya Mulai Januari 2018
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.