DAMASKUS, KOMPAS.com - Amerika Serikat menarik mundur lebih dari 400 tentara marinirnya dari misi memerangi kelompok ISIS di Suriah.
Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi kekuatan militer AS di kawasan itu pasca-keberhasilan merebut kota Raqa yang menjadi pusat kelompok jihadis.
"Pasukan marinir mendukung pasukan koalisi dengan serangan artileri yang tepat dalam melawan ISIS," demikian pernyataan yang disampaikan koalisi pada Kamis (30/11/2017).
"Dengan dibebaskannya kota yang dikuasai ISIS, maka pasukan tersebut diperintahkan untuk kembali. Demikian pula pasukan pengganti telah dibatalkan," tambah pernyataan itu.
Baca juga: Helikopter Marinir AS Terbakar di Okinawa
Pemimpin Operasi Brigadir Jenderal Jonathan Braga menyebut tindakan penarikan tersebut sebagai tanda kemajuan setelah wilayah yang dikuasai jihadis berkurang drastis di Suriah dan Irak hingga tersisa di beberapa daerah.
"Kami menurunkan kekuatan tempur pasukan namun tetap melanjutkan upaya membantu sekutu Suriah dan Irak menjaga keamanan," kata Braga.
Laporan terbaru dari Pentagon mengatakan pada 30 September 2017, militer AS menempatkan 1.720 tentaranya di Suriah dan 8.892 di Irak.
Aliansi pejuang Kurdi dan Arab, Pasukan Demokratik Suriah (SDF) telah merebut kembali kota Raqa dari ISIS pada Oktober lalu dalam sebuah pertempuran yang didukung kekuatan artileri dan serangan udara dari koalisi pimpinan AS.
Baca juga: 20 Perempuan Marinir AS Laporkan Kasus Foto Bugil Mereka
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.