Sebab, setelah ditangkap dengan cara ditembak perutnya, Saipov mengaku menikmati aksinya membunuh para pejalan kaki.
Dilansir dari dokumen penyelidikan dinas intelijen federal AS (FBI) 1 November lalu, Saipov dengan bangga menyatakan dukungannya terhadap AS.
"Jika saja tidak dihentikan, dia berencana menabrak lebih banyak pejalan kaki di Jembatan Brooklyn," demikian laporan investigasi FBI.
Saipov juga meminta rumah sakit agar diizinkan memajang bendera ISIS di kamarnya.
Tidak hanya itu. Di pikap sewaan yang digunakannya untuk menabrak orang, polisi menemukan secarik kertas dengan tulisan "ISIS Akan Jaya Selamaya".
Jika terbukti bersalah, Saipov bisa dijatuhi hukuman mati.
Baca juga : ISIS Klaim Serangan Teror di New York
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.