Catatan biografi resmi Mnangagwa menyebut dia merupakan korban kekerasan negara setelah ditahan pemerintah Rhodesia yang terdiri dari kelompok minoritas kulit putih pada 1965.
Penahanan itu dilakukan lantaran "gerombolan buaya" pimpinannya meledakkan kereta dekat Fort Victoria, kini Masvingo.
"Dia disiksa yang mengakibatkan kehilangan pendengaran di salah satu telinga," sebut biografi itu.
"Teknik penyiksaan yang dilakukan antara lain menggantung kakinya di langit-langit dengan posisi kepala di bawah. Kerasnya penyiksaan ini membuat dia tidak sadar selama berhari-hari."
Karena dia berusia di bawah 21 tahun ketika itu, dia tidak dieksekusi mati tapi dihukum penjara selama 10 tahun.
"Dia punya luka akibat masa itu. Dia muda dan berani. Mungkin itu yang menyebabkan dia tidak peduli. Hal-hal keji terjadi padanya ketika dia masih muda," ujar seorang teman dekat Mnangagwa, yang menolak namanya disebutkan.
Baca juga : Robert Mugabe Menyetujui Proposal Suksesi Kekuasaan Zimbabwe