Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malapetaka Tumbangnya Zimbabwe, Negara Kaya Pangan dan Berlian

Kompas.com - 20/11/2017, 15:48 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber CNN


HARARE, KOMPAS.com - Zimbabwe pernah menjadi lumbung pangan Afrika. Namun, kini porak poranda karena kesalahan manajemen industri, kekurangan pangan, dan kejatuhan nilai mata uang, serta korupsi yang merajalela.

Pimpinan militer telah mengambilalih negara itu dengan aksi yang nampak seperti kudeta, dengan mengerahkan tank di jantung ibu kota, dan menempatkan Presiden Robert Mugabe sebagai tahanan rumah.

Mugabe dikabarkan telah mengundurkan diri karena terus mendapatkan desakan, bahkan dari partai yang dibentuknya, Zanu-PF.

Mugabe telah berkuasa di negeri itu selama hampir empat dekade. Dia juga disalahkan atas keterpurukan ekonomi di Zimbabwe.

Dilansir dari CNN, Jumat (17/11/2017), berikut perjalanan perekonomian Zimbabwe selama 37 tahun terakhir.

1980-an

Awalnya, Mugabe terpilih menjadi perdana menteri pertama dari sebuah negara yang baru merdeka pada 1980, setelah menghabiskan waktu bertahun-tahun di penjara.

Dia dipuji banyak orang karena mirip Nelson Mandela, yang mampu memimpin negaranya dari cengkeraman kolonial.

Baca juga : Mugabe Dilaporkan Setuju Mengundurkan Diri

"Dia selalu mempunyai sikap populis, berarti dia ingin bekerja demi kepentingan terbaiknya, tapi tidak semestinya hal tersebut diterapkan dalam ekonomi," kata seorang manajer saham di bursa Afrika, Funmi Akinluyi.

Mugabe dikenal dunia internasional dari sisi inisiatifnya di bidang pendidikan dan kesehatan.

Pada masa ini, bangsa ini terus menumbuhkan ekspor produk manufaktur dan pertanian. Zimbabwe terkenal dengan produksi tembakau. Dalam setahun, cuaca di sana sangat mendukung untuk pertanian.

1990-an

Momen politik Mugabe pada tahun-tahun ini mulai memudar. Kritik terus mengalir kepadanya karena menggunakan kekejaman dan penyuapan untuk mempertahankan kekuasannya.

Secara konsisten, dia menyangkal telah berbuat sesuatu yang salah.

Kesalahan manajemen Mugabe dalam sektor pertanian menjadi titik balik malapetaka perekonomian di Zimbabwe.

Baca juga : Ini Tiga Skenario Mugabe Bisa Lengser dari Kursi Presiden

Pemerintah mengeluarkan reformasi lahan untuk mengakhiri kepemilikan pertanian selama puluhan tahun oleh bangsa kulit putih.

Mugabe menerbitkan Undang-Undang Pembebasan Lahan pada 1992 yang memungkinkannya untuk memaksa pemilik tanah menyerahkan lahannya.

Pada 1993, Mugabe mengancam akan mengusir pemilik tanah yang keberatan dengan peraturan tersebut.

Halaman:
Baca tentang
Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com