WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Korea Utara bisa menggunakan gelombang elektromagnetik (EMP) untuk menyerang dan memusnahkan 90 persen populasi Amerika Serikat.
Sebagian besar warga AS akan tewas disebabkan kelaparan, penyakit, dan keruntuhan sosial.
Sebuah serangan EMP yang tak membutuhkan presisi seperti senjata nuklir, bisa menciptakan bencana di seluruh wilayah AS.
Hal ini disampaikan Peter Vincent Pry, mantan ahli strategi nuklir CIA di hadapan sub-komite Keamanan Dalam Negeri Kongres AS.
Baca juga : Setelah Guam, Korea Utara Ancam Hancurkan Australia
Pry yang bekerja sebagai kepala staf komisi EMP kongres juga merupakan salah satu penulis laporan yang dirilis Oktober lalu ini.
Dalam wawancara dengan majalah Forbes, dia menjelaskan hulu ledak EMP tak perlu kembali masuk ke atmosfer Bumi untuk diledakkan dan menghasilkan gelombang elektromagnetik berfrekuensi tinggi.
Gelombang elektronik dengan frekuensi tinggi ini bisa menghancurkan berbagai jenis perangkat elektronik.
"AS bisa menjaga kehidupan 250 juta warganya karena adanya teknologi modern," kata Pry.
"Sebuah serangan EMP bisa memutus aliran listrik selama setahun bisa menghancurkan infrastruktur yang dibutuhkan untuk menyokong populasi yang besar," tambah dia.
Dalam skenario terburuk, pasilan makanan di berbagai toko eceran akan habis dalam tiga hari demikian juga persediaan makanan nasional yang disiapkan untuk 30 hari.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.