Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Jagat Media Sosial Dibanjiri Pengakuan Korban Pelecehan Seksual

Kompas.com - 17/10/2017, 10:06 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

WASHINGTON, KOMPAS.com - Para pesohor dan warga masyarakat dunia ramai membanjiri lini masa akun media sosial mereka untuk menyuarakan perlawanan dalam kasus pelecehan seksual.

Fenomena ini terjadi sebagai bentuk tanggapan warganet untuk melakukan langkah dalam memecah kebiasaan "bisu" dalam kasus-kasus serupa.

Tanggapan global ini dipicu terkuaknya perkara yang melibatkan mafia Hollywood Harvey Weinstein.

Weinstein dituduh melakukan perkosaan dan pelecehan sejak beberapa dekade lalu.

Baca: Penyelenggara Piala Oscar Depak Produser Hollywood Harvey Weinstein

Di Inggris, tanda pagar yang digunakan #MeToo, sementara di Perancis memviralkan tagar #balancetonporc yang berarti ucapan kasar, dan tagar #quellavoltache ('waktu itu') di Italia.

Aktris asal Amerika Serikat Alyssa Milano, pada Minggu waktu setempat, mencetuskan suara hatinya di Twitter.

Dia meminta wanita untuk meresponsnya dengan tagar #MeToo apabila pernah menerima pelecehan seksual.

Ribuan orang membalas kicauan itu dan turut membuat tagar #MeToo, hingga menjadi tren.

Unggahan itu berlanjut hingga pada Senin (13/10/2017), dengan intensitas yang makin menajamkan di media sosial.

Implikasinya juga menyebar ke dunia fesyen, hiburan, politik, dan kehidupan masyarakat.

Monica Lewinsky, seorang pegawai Gedung Putih yang menjadi sorotan ketika dirinya terlibat skandal seks dengan Presiden Bill Clinton pada era 1990-an, juga berkicau tagar #MeToo, tanpa komentar lainnya.

Selebritas ambil suara

Menanggapi panggilan Milano, Lady Gaga dan Sheryl Crow mewakili industri musik juga berkicau untuk mendukungnya.

Crow mengungkap pengalaman atas perlakuan tidak pantas oleh manajernya ketika menjadi penyanyi latar di konser besar pertamanya.

"Ketika aku bertemu ke pengacara, dia memberitahuku untuk diam karena pria itu bisa melakukan hal yang lebih kepadaku," ujarnya.

Baca: Terkait Isu Pelecehan Seksual, Donald Trump Dipanggil Pengadilan

Kemudian Crow menuliskan lagu tentang perasaaannya itu di album pertamanya.

Aktris Evan Rachel Wood juga menuliskan peristiwa perkosaan yang pernah dialaminya lebih dari satu kali.

"Aku diam secara naluri. Tubuhku teringat, sehingga melindungiku. Aku menghilang. #metoo," tulisnya.

Model asal AS, Cameron Russel turut menggunggah sikap di Instagram pada pekan lalu dengan menggunakan tagar #MyJobShouldNotIncludeAbuse.

Dia mengundang para pengikutnya berbagi pengalaman tentang pelecehan seksual di industri fesyen.

Dia telah merilis ratusan respons cerita secara anonim dari mereka yang mengalami pelecehan sejak dua dekade lalu.

Terutama, kasus yang melibatkan perempuan, juga tak jarang anak-anak di bawah umur, dan kadang laki-laki.

"Mendengar tentang #harveyweinstein pekan ini mencetuskan pembicaraan bagaimana tindakannya itu tersebar luas dan familiar," tulis model yang juga seorang aktivis ini.

"Kita saling berbicara, kita bersuara, kita berbincang dengan pengacara, dan kita bersuara ke jurnalis terbaik," tambahnya.

Akun-akun selebritas dan masyarakat itu juga menuliskan keluhan bahwa tidak ada yang akan percaya pada penuduh saat mereka berbicara.

"Penganiayaan dari anggota keluarga. Pemerkosaan saat masih anak-anak dan juga saat dewasa. Menjadi pecandu narkoba dan kemudian sembuh. Jangan pernah menyerah."

"Saya berada di sini #MeToo," tulis seorang perempuan bernama Amy Christensen di akun Twitter-nya.

Baca: Kemensos: Banyak Anak Berhadapan dengan Hukum karena Pelecehan Seksual

Ternyata, respons simpati juga datang dari para pria.

Vinay Ramesh, seorang teknopreuner, berkicau "kepada seluruh pria agar memahami tentang #MeToo. Tanggungjawab untuk menghentikan kekerasa seksual berada di tangan kita."

Kicauan dari seluruh dunia

Aktris asal Italia, Asia Argento, yang mengalami pelecehan seksual dari Weinstein, juga mengatakan ada sutradara Hollywood yang pernah memperkosanya.

Seorang sutradara Italia juga mengekspos dirinya saat Argento masih di bawah umur.

"Sutradara besar Hollywood dengan komponis Napoleon memberi saya GHB (semacam "obat kencan") dan memperkosa saya ketika tidak sadar. Saya berusia 26 tahun waktu itu," kicaunya dengan menggunakan tagar #quellavoltache.

Argento tidak menyebutkan nama pria yang dituduhnya melakukan pelecehan itu.

Di Perancis, topik yang sedang tren dengan tagar #balancetonporc, dimulai dari kicauan seorang jurnalis bernama Sandra Muller.

Dia membeberkan empat kisah dari perempuan yang mengalami pelecehan seksual di tempat kerja dan di jalan.

Muller mengawali tagar-nya dengan menceritakan bagaimana mantan bosnya pernah menyebutnya sebagai 'wanita tipeku' dan berkomentar tentang payudaranya.

Di Inggris, seorang parlemen dari Partai Buruh, Stella Creasy berkicau tentang pelecehan,

"Seperti jutaan wanita dan perempuan di seluruh dunia. Malulah bagi penyerang, bukan aku."

Kisah yang sama juga tersebar di Arab. Dari Tunisia hingga Mesir dan Dubai, menjelaskan insiden yang dialami wanita di tempat kerja dan di ruang publik.

"Para korban" itu juga menggambarkan 'budaya pelecehan' di tempat mereka tinggal.

Lebih dari 20 perempuan di Hollywood telah menuduh Weinsten melakukan perkosaan, penyerangan dan pelecehan seksual.

Weinsten menyatakan, hubungan seksual yang dituduhkan kepadanya dilakukan dengan  "persetujuan" bersama.

Atas tuduhan tersebut, Weinstein dikeluarkan dari Academy of Motion Picture Arts and Sciences.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com