Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkait Isu Pelecehan Seksual, Donald Trump Dipanggil Pengadilan

Kompas.com - 16/10/2017, 19:18 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

WASHINGTON, KOMPAS.com - Isu pelecehan seksual terus menyerang Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.

Pada Minggu (15/10/2017), mantan kontestan The Apprentice, Summer Zervos, meminta kepada pengadilan untuk memanggil Trump agar menyerahkan dokumen selama masa kampanye presidennya tahun lalu.

Pengacara Zervos, yang diwakili oleh Gloria Allred, seperti dilansir dari BuzzFeed, memasukkan berkas pemanggilan ini pada 19 September.

Kantor berita Perancis, AFP, melaporkan, tim kuasa hukum Zervos menduga bahwa dalam dokumen tersebut Trump telah bertindak tidak senonoh kepada beberapa perempuan selama masa kampanye.

Baca: Janda Donald Trump Mengaku Jadi Ibu Negara, Melania Meradang

Nantinya, tim kuasa hukum Trump diwajibkan untuk meresponnya sebelum akhir Oktober. Jika tidak, bisa jadi presiden berusia 71 tahun tersebut bakal mendapat penjemputan paksa.

Tim pengacara Trump, seperti dikutip dari Independent, berusaha untuk mengajukan mosi agar menggagalkan pemanggilan itu.

Allred pun berharap pengadilan menolaknya. "Jadi, kami bisa melanjutkan tindakan dengan mencari dokumen maupun kesaksian yang relevan," tuturnya.

Sebelumnya, November 2016, sepekan sebelum pemilu, Zervos menggegerkan publik dengan bersaksi bahwa dia menjadi korban pelecehan seksual Trump.

Pelecehan itu terjadi ketika mereka bertemu di Hotel Beverly Hills, Los Angeles, guna membahas peluang berkarir bersama.

Tidak hanya Zervos, beberapa perempuan lainnya juga mengaku menjadi korban mesum Trump.

Apalagi, pada Oktober 2016, beredar sebuah rekaman pada 2005 bahwa Trump membual telah meraba beberapa perempuan.

Baca: Pria Menantu Donald Trump Sempat Tercatat Sebagai Perempuan

Oleh Presiden AS ke-45 itu,  pengakuan tersebut dibantah sebagai fitnah yang dibuat-buat dan hanya merupakan "lelucon kamar mandi".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com