ISLAMABAD, KOMPAS.com – Otoritas berwenang di Pakistan mengatakan, seorang tersangka teroris ditahan atas tuduhan menyebarkan pamflet atas nama kelompok ekstrem, Hizbut Tahrir, yang dilarang, dan dikenai UU anti-teroris.
Menurut pejabat itu, laki-laki tersebut adalah satu dari lima orang yang terlihat mengedarkan pamflet di luar sebuah masjid yang ramai dikunjungi orang di Islamabad, setelah shalat Jumat pekan lalu.
Selebaran itu berbunyi, "Singkirkan pemimpin yang lemah yang hanya mencari kehormatan dengan patuh pada persekutuan dengan Amerika."
Empat orang lainnya berhasil melarikan diri ketika petugas keamanan muncul, kata pihak berwenang.
Hizbut Tahrir, yang berarti "partai pembebasan," adalah sebuah organisasi politik internasional yang dibentuk enam dasawarsa lalu dengan sebuah piagam untuk membangun kembali kekhalifahan di seluruh dunia melalui revolusi tanpa pertumpahan darah.
Pemerintah Bubarkan Hizbut Tahrir Indonesia
Organisasi ini memiliki eksistensi global dan menonjol di kawasan Eropa, Timur Tengah, dan Asia Tengah.
Kelompok ini beroperasi dengan bebas di banyak negara Barat, di mana UU kebebasan berbicara melindungi mereka.
Di Pakistan, kelompok ini aktif sejak tahun 90-an dan mencoba menyebarkan pesannya ke arah revolusi melalui Syariah.
Pemerintah melarang Hizbut Tahrir pada 2004, namun sejak itu kelompok itu beroperasi sebagai gerakan bawah tanah.
Pakistan menganggap anggota organisasi itu sebagai teroris, meskipun ideologi non-kekerasan mereka membuat mereka unik dibanding kelompok militan lain yang aktif di negara itu.
Baca: Taliban Pakistan Rilis Majalah Perempuan untuk Perluas Jaringan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.