Sebab, tak lama setelah serangan, para pejabat mengatakan dia adalah pelaku tunggal, dan sepenuhnya bertanggung jawab atas tindakannya yang mengerikan.
Agen Biro Penyelidikan Federal (FBI) Aaron Rouse, mengatakan, aparat tak menemukan keterkaitan serangan Paddock dengan aksi terorisme. Namun kemungkinan tersebut tidak diabaikan.
Baca: Tragedi di Las Vegas, antara Terorisme, Ras, dan Agama
Polisi juga menyelidiki apakah pembunuh massal tersebut awalnya merencanakan untuk menyasar festival musik lain.
Sebab, ada sejumlah laporan yang menyebut Paddock memesan sebuah kamar pada bulan Agustus dengan pemandangan ke festival musik Lollapalooza di Illinois, negara bagian Chicago.
Kedua putri mantan Presiden Barack Obama dilaporkan termasuk dalam para penonton di festival musik tersebut.
Terungkap pula, sepekan sebelum aksi, Paddock memesan sebuah apartemen di pusat kota Las Vegas, yang merupakan gedung tinggi dengan pemandangan ke arah konser lain di lapangan terbuka, Life is Beautiful.
Lombardo mengatakan lebih dari 100 penyidik menelusuri kehidupan Paddock yang disebut "terganggu dan berbahaya".
Sebanyak 33 dari 47 senjata milik Paddock ditemukan di kamar hotel, dan di rumahnya. Semua senjata itu dibeli sepanjang setahun terakhir.
Paddock -yang berjudi beberapa jam sebelum mulai menembaki orang, memasang kamera di dalam dan juga di luar kamarnya di Mandalay Bay Hotel.
Baca: Ini Pengakuan Marilou Danley, Kekasih Pelaku Penembakan di Las Vegas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.