Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Kolusi Trump dan Rusia Terbukti, Akankah Hillary Menggugat?

Kompas.com - 20/09/2017, 08:29 WIB
Ericssen

Penulis

Hillary mengakui, dia patut dipersalahkan atas kegagalannya memenangi kursi presiden.

Baca: Donald Trump Serang Jaksa Agung AS soal Kasus Email Hillary

Namun dia juga melancarkan serangan dengan menyalahkan sosok seperti mantan pesaingnya di pemilihan pendahuluan (primary) Bernie Sanders, Direktur FBI James Comey, dan tentunya Rusia.

Untuk hal yang terakhir itu, Hillary meyakini, Rusia  mencoba mengintervensi hasil pilpres.

Walau unggul dengal tiga juta di atas Trump, Hillary gagal menjadi perempuan presiden pertama setelah hanya meraih 227 electoral college berbanding dengan 304 yang diraih Trump.

Hillary telah menyatakan tidak akan maju kembali menjadi calon presiden. Namun dia akan tetap aktif berpartisipasi secara politik.

Adapun Departemen Kehakiman AS membentuk komite penyelidikan independen yang dipimpin mantan Direktur FBI Robert Mueller untuk menyelidiki mengenai kemungkinan kolusi antara tim kampanye Trump dan Rusia.

Laporan terkini menyebutkan komite itu berencana mendakwa secara resmi Paul Manafort yang merupakan mantan ketua tim kampanye Trump.

Baca: Hillary: Ucapan Selamat ke Trump adalah Hal Teraneh di Hidup Saya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com