Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Perempuan Jepang Tertarik pada ISIS, Tinggalkan Negeri Damai?

Kompas.com - 15/09/2017, 14:00 WIB

Baca: ISIS Tawarkan Pertukaran Sandera Jepang dengan Anggotanya

Ia menambahkan, "Kaum muda Jepang semakin terpisah dari masyarakat. Itu adalah dampak internet dan media sosial."

Menurut Watanabe, mereka kerap kesepian dan berusaha mencari identitas diri. Mereka juga kerap punya banyak pertanyaan.

"Pertanyaan mereka bisa mencakup agama atau Tuhan. Dan jawaban yang mereka dapat di internet bisa jadi sangat menarik."

Selain itu, kebudayaan Timur Tengah, kesenian, sejarah, dapur dan agamanya pernah jadi trend di kalangan kaum muda, terutama perempuan.

Banyak dari mereka cukup tertarik sehingga ikut acara di majid di distrik Shibuya, Tokyo.

Seorang juru bicara The Japan Muslim Association mengatakan, ia tidak sadar ada laporan tentang perempuan Jepang yang pergi ke Irak untuk bergabung dengan ISIS, dan menolak memberikan komentar tentang kemungkinan penyebabnya.

Mirip Aum Shinrikyo

Watanabe percaya, mungkin ada kemiripan antara orang yang bergabung dengan ISIS, dan yang bergabung dengan Aum Shinrikyo, kultus atau sebuah gerakan agama baru Jepang yang meramalkan kiamat, merencanakan penggulingan pemerintah dan mendirikan negaranya sendiri.

Baca: Jepang Gelar Doa Bersama untuk Wartawan yang Dipenggal ISIS

Nama "Aum Shinrikyo" berasal dari suku kata bahasa Senskerta Aum (yang melambangkan alam semesta), diikuti kata Shinrikyo dalam huruf Kanji, kira-kira berarti "Agama Kebenaran".

Tujuan mereka bubar setelah beberapa anggotanya melepas gas sarin di jaringan kereta bawah tanah Tokyo tahun 1995, dan menyebabkan tewasnya 12 orang dan mencederai 4.000.

"Mereka yang bergabung dengan sekte Aum berusaha menemukan tempat dan makna bagi diri mereka, dan tertarik pada organisasi yang punya kredo kuat," demikian Watanabe.

Apapun motivasinya, perempuan yang telah menikahi pejuang ISIS tidak bisa mengharapkan sambutan hangat jika kembali ke Jepang, walaupun pemerintah kemungkinan tidak akan mengambil tindakan apapun terhadap mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com