Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/07/2017, 16:30 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber Telegraph

KOMPAS.com - Saling ancam antara Korea Utara dan Amerika Serikat akhir-akhir ini membuat dunia khawatir jika perang nuklir benar-benar pecah.

Sejauh ini, memang Pyongyang dan Washington DC baru dalam level bertukar retorika tetapi jika perang benar-benar terjadi seberapa hancurkah dunia?

Saat ini di seluruh dunia diperkirakan terdapat 15.000 hulu ledak nuklir. Sebagian besar, atau kurang lebih 80 persennya, adalah milik Amerika Serikat dan Rusia.

Menurut Asosiasi Pengendalian Senjata, saat ini "hanya" 10.000 hulu ledak yang berstatus siap digunakan sedangkan sisanya sedang dihancurkan.

Baca: Trump Ingin Kembalikan Supremasi Senjata Nuklir AS

Di seluruh dunia baru lima negara yang mengakui kepemilikan senjata nuklir yaitu Amerika Serikat, Rusia, China, Perancis, dan Inggris.

Berdasar Perjanjian Non-Proliferasi Senjata Nuklir, kelima negara ini diizinkan memiliki persenjataan nuklir.

Namun, kelima negara ini tak boleh membangun hulu ledak baru atau menimbun persenjataan mematikan ini selamanya dan harus menghancurkannya di satu saat.

Masih ada empat negara lain yang diketahui memiliki senjata nuklir yaitu India, Pakistan, Israel, dan Korea Utara.

Namun, keempat negara tersebut tak menandatangani konvensi pemusnahan senjata nuklir. Jika digabung, keempat negara ini diperkirakan memiliki 340 hulu ledak nuklir.

Hulu ledak nuklir yang ada saat ini sudah lebih dari cukup untuk membunuh jutaan manusia dan menghancurkan puluhan kota.

Menurut harian The Telegraph, jika digabung seluruh hulu ledak nuklir milik AS dan Rusia memiliki kekuatan 6.600 megaton.

Sebagai gambaran, bom atom Little Boy yang menghancurkan kota Hiroshima hanya berkekuatan 15 kiloton.

Artinya, dengan seluruh persenjataan nuklirnya Amerika Serikat dan Rusia bisa menghancurkan Hiroshima hingga 440.000 kali.

Menurut situs NukeMap, jika Amerika Serikat menjatuhkan bom terbesarnya B-83, maka sebanyak 1,4 juta orang akan tewas dalam 24 jam pertama.

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Sumber Telegraph
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com