Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump dan Putin Gelar Pertemuan Bilateral Pertama

Kompas.com - 08/07/2017, 07:47 WIB

Selalu berupaya menarik perhatian, populartas Trump meroket ketika menjadi pembawa acara TV terkenal, The Apprentice.

Dia kemudian menggunakan popularitasnya sebagai batu loncatan untuk mencalonkan diri sebagai presiden dari Partai Republik.

Walau gayanya di depan umum amat berbeda dengan Putin, yang tampak dingin dan mengendalikan diri, Trump juga sebenarnya tak malu-malu untuk siap berkelahi.

Masa kejayaan

Baik Trump maupun Putin sama-sama memiliki ambisi untuk memulihkan perasaan hilangnya kejayaan dari masing-masing negara.

Baca: Kremlin: Jumat, Putin dan Trump Bertemu di Hamburg

Putin menyebut bubarnya Uni Soviet sebagai 'bencana geopolitik terbesar pada Abad ke-20'.

Dia masuk ke Ukraina dan juga terlibat dalam perang di Suriah, yang dilihat sebagai upaya untuk meningkatkan kekuatan maupun pengaruh Rusia pada saat bersamaan memukul ekspansi NATO ke kawasan Eropa timur.

Sementara Presiden Trump berambisi dengan slogannya 'Membuat Amerika Hebat Kembali', yang antara lain berarti meningkatkan anggaran militer Amerika Serikat dan menekan sekutunya untuk menyediakan anggaran lebih besar untuk pertahanan masing-masing.

Selain itu, Trump juga mundur dari kesepakatan iklim dunia untuk melindungi lapangan kerja di industri dalam negeri, antara lain di industri batu bara.

Kedua pemimpin pria ini juga sama-sama punya sikap 'jantan' yang juga diperlihatkan saat bertemu dengan para pemimpin dunia lain.

Trump menolak bersalaman dengan Kanselir Jerman, Angela Merkel, dalam acara foto bersama pada bulan Maret tahun ini dan menggeser perdana menteri Montenegro dalam pertemuan puncak NATO, Mei lalu, untuk mendapat tempat di depan dan di tengah.

Sementara Vladimir Putin menggunakan cara-cara yang diatur untuk mengintimidasi pemimpin lain, seperti membiarkan anjing labrador-nya ikut dalam pertemuan dengan Kanselir Jerman, Angela Merkel, yang takut anjing.

Urusan keluarga

Gedung Putih di bawah Trump sepertinya menjadi urusan keluarga, yang jelas amat berbeda dengan cara Putin memimpin di Kremlin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com