Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Bom di Kabul, 49 Orang Tewas dan 320 Orang Terluka

Kompas.com - 31/05/2017, 14:20 WIB

KABUL, KOMPAS.com - Sedikitnya 49 orang tewas dan lebih dari 300 orang lainnya luka-luka akibat bom di kawasan diplomatik Kabu, ibu kota Afganistan, Rabu (31/5/2017) pagi.

Juru bicara kementerian kesehatan Waheed Majroh mengatakan setidaknya 49 orang telah terbunuh dan 320 lainnya terluka.

Pihak berwenang memperingatkan bahwa jumlah korban tewas masih mungkin bertambah karena banyak korban dalam kondisi kritis.

"Mereka masih membawa mayat dan korban luka ke rumah sakit," kata juru bicara senior kementerian kesehatan, Ismael Kawoosi kepada kantor berita Agence France-Presse.

Baca: Bom Hantam Kawasan Diplomatik di Kabul, Sedikitnya 40 Orang Tewas dan Terluka

Kementerian dalam negeri meminta penduduk Kabul untuk menyumbangkan darah, dengan mengatakan bahwa rumah sakit berada dalam "kebutuhan yang mengerikan".

Tidak ada pihak yang langsung mengklaim tanggung jawab, namun serangan tersebut terjadi saat Taliban bangkit kembali melakukan serangan tahunan "musim semi mereka".

Kelompok Negara Islam di Irak dan Suria tidak mengeluarkan klaimnya sebagaimana sebelumnya. Dalam serangkaian serangan sebelumnya dii Kabul, ISIS mengatakan bertanggung jawab.

Klaim ISIS itu antara lain ketika terjadi sebuah ledakan besar yang menargetkan sebuah konvoi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang menewaskan sedikitnya delapan orang dan melukai 28 orang pada 3 Mei lalu.

Baca: Bom Bunuh Diri di Kabul Tewaskan Lebih dari 60 Orang

Najib Danish, juru bicara kementerian dalam negeri, mengatakan, hasil temuan awal menunjukkan bahwa itu serangan terbaru ini adalah bom truk.

Manpreet Vohra, utusan India di Afganistan, mengatakan kepada saluran televisi Times Now, bom tersebut meledak sekitar 100 meter dari Kedubes India.

"Kami semua aman, semua staf kami, semua personil kami selamat, namun ledakannya sangat besar dan bangunan di dekatnya termasuk bangunan kami rusak cukup besar. Kaca-kaca jendela pecah dan daun pintu pun terpental,” katanya.

Perdana Menteri India Narendra Modi berkicau di Twitter,  "Kami sangat mengutuk ledakan teroris di Kabul.  Kami berduga bersama keluarga korban tewas dan terluka."

Baca: Puluhan Orang Tewas akibat Bom di Pinggiran Kabul

Ledakan itu juga menghancurkan jendela-jendela di Kedubes. "Dua staf Kedubes Jepang menderita luka ringan, mereka terluka," kata seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Jepang di Tokyo.

Beberapa keduataan besar lainnya juga mengalami kerusakan, termasuk Perancis.

Menteri Pertahanan AS di Pentagon, Jim Mattis telah memperingatkan tentang "tahun yang sulit lainnya" untuk pasukan asing dan pasukan lokal di Afganistan.

Pasukan Afganistan didukung oleh Pasukan AS dan NATO. Pentagon dilaporkan telah meminta Gedung Putih untuk mengirim ribuan tentara lagi ke Afganistan untuk mengatasi kebuntuan dalam perang melawan Taliban.

Anggota pasukan AS di Afganistan saat ini masih berjumlah sekitar 8.400 orang.  Ada 5.000 orang lainnya dari sekutu NATO.

Mereka terutama bertugas sebagai penasehat – jauh berbeda kehadiran personil AS enam tahun lalu yang mencapai 100.000 orang.

Baca: ISIS Klaim Dalangi Bom Bunuh Diri di Kabul

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com