Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasukan Irak Berjuang Merebut Kantung Terakhir ISIS di Mosul

Kompas.com - 28/05/2017, 19:01 WIB

"Orang dewasa makan sekali sehari, bubur tepung atau lentil."

Beberapa warga mengatakan bahwa millet, yang biasanya digunakan untuk makanan burung, dimasak seperti beras karena harga pangan naik sepuluh kali lipat.

Orang-orang mengumpulkan tumbuhan mallow liar di lahan-lahan terlantar dan makan daun mulberry serta tumbuhan lain.

Sekitar 700.000 people, sekitar sepertiga dari penduduk kota sebelum perang, sudah lari, mengungsi ke rumah kerabat atau teman atau ke kamp pengungsian.

Baca: ISIS Eksekusi 284 Pria dan Anak di Mosul

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyampaikan keprihatinan mendalam bagi ratusan ribu warga sipil di belakang garis ISIS dalam pernyataan wakil sekretaris jenderal urusan kemanusiaan, Stephen O'Brien.

"Meski PBB tidak ada di wilayah tempat pertempuran terjadi, kami menerima banyak laporan yang sangat mengganggu mengenai keluarga-keluarga yang rumahnya jadi sasaran serangan bom dan anak-anak yang menjadi target penembak jitu," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com