Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: AS Sukses Kirim Monyet ke Antariksa

Kompas.com - 28/05/2017, 19:00 WIB

Kesuksesan akhirnya diraih pada 28 Mei 1959, ketika Able, si monyet rhesus dan Miss Baker, seekor monyet tupai diterbangkan dengan roket Jupiter AM-18.

Mereka diluncurkan dari Cape Canaveral, Florida dan terbang hingga ketinggian 300 kilometer dengan kecepatan 16.090 kilometer per jam.

Dalam penerbangan selama 15 menit itu, Able dan Miss Baker mendarat di Samudera Atlantik, sekitar 1.500 kilometer dari Puerto Rico.

Kedua ekor monyet yang sempat dalam kondisi tanpa bobot selama sembilan menit itu kemudian dievaluasi detak jantung, reaksi otot, denyut nadi, suhu tubuh, dan pola pernapasan.

Pihak Riset Medis dan Komando Pengembangan AD Amerika Serikat mengatakan, kedua primata itu dalam kondisi sempurna sekembalinya dari angkasa luar.

Able kemudian mati pada 1 Juni 1959 saat menjalani pembedahan untuk mengangkat sebuah elektroda medis yang terinfeksi akibat reaksi terhadap pembiusan.

Sementara itu, Miss Baker menjadi monyet pertama yang tetap hidup setelah melakukan penerbangan angkasa luar dan serangkaian prosedur medisnya.

Baker mati pada 29 November 1984 dalam usia 27 tahun dan dimakamkan di halaman Pusat Roket dan Angkasa Luar di Huntsville, Alabama.

Baca: Hari Ini dalam Sejarah: Nicolaus Copernicus Meninggal Dunia

Sedangkan Able diawetkan dan di kini bisa disaksikan di Museum Dirgantara dan Angkasa Luar Nasional Smithsonian.

Meski dari sudut riset peenrbangan Able dan Miss Baker ini dianggap sebuah kesuksesan, tetapi percobaan ini dikecam berbagai organisasi pembela hak-hak hewan.

Kedubes Amerika Serikat di London menjadi target unjuk rasa dri Liga Melawan Kekejaman Olahraga (LACS) dan Konferensi Anti-Penggunaan Hewan dalam Riset (CAVS) yang merupakan gabungan dari 29 organisasi.

"Tindakan ini lebih terlihat sebagai kejahatan sains ketimbang riset ilmu pengetahuan," demikian pernyataan LACS kala itu.

"Atas nama kemanusiaan, kami memohon agar Anda menghentikan eksperimen kejam ini," tambah LACS.

Kecaman serupa juga disampaikan CAVS.

"Tindakan pengecut semacam ini tak akan pernah bisa dibenarkan dan bagi semua orang yang mau berpikir maka mereka juga akan merasa jijik mengetahui perilaku para ilmuwan terhadap para hewan yang tak berdaya ini." 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com