SEOUL, KOMPAS.com - Seperti yang telah diperkirakan sebelumnya, rudal terbaru Korea Utara yang diluncurkan dalam uji coba, Minggu (14/5/2017) kemarin, adalah jenis roket terbaru.
Kabar itu dilansir media pemerintah Korut KCNA di Pyongyang, yang dikutip AFP, Senin (15/5/2017).
Disebutkan, produk terbaru itu adalah rudal balistik strategis Hwasong-12.
Diberitakan pula, Pemimpin Korea Utara mengawasi langsung peluncuran roket tersebut kemarin.
Baca: Dubes AS di PBB: Kim Jong Un Alami Penyakit Jiwa
Korea Utara yang terisolasi karena berada di bawah beberapa set sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akibat program nuklirnya, kemarin kembali menarik perhatian dunia.
Telah lama, Pyongyang menyebutkan negaranya membutuhkan senjata atom untuk mempertahankan diri dari ancaman invasi.
Perkembangannya pun dikabarkan mengalami kemajuan, hingga mampu menciptakan peluru kendali yang bisa mengangkut hulu ledak nuklir ke daratan Amerika Serikat.
Baca: Korut Kembali Tembakkan Rudal, Trump Serukan Sanksi Lebih Keras
Ketegangan antara AS dan Korut pun memuncak dalam beberapa pekan terakhir. Washington sempat mengatakan bahwa tindakan militer merupakan pilihan yang dipertimbangkan.
Sementara Pyongyang mengeluarkan ancaman balik, hingga konflik dan ketegangan semakin memuncak.
Trump kemudian muncul untuk membuka pintu negosiasi. Dia mengaku akan merasa terhormat untuk bertemu dengan Kim Jong Un.
Baca: Presiden Trump Mengaku Ingin Bertemu Kim Jong Un
Pekan lalu, Presiden baru Korea Selatan Moon Jae-In, yang mendukung rekonsiliasi dengan Pyongyang, mengaku bersedia mengunjungi Korea Utara dalam waktu yang tepat, demi meredakan ketegangan.
Namun dia mengecam uji rudal terakhir ini dan menyebutnya sebagai bentuk provokasi yang ceroboh.