KOMPAS.com - Duta Besar Amerika Serikat di PBB, Nikki Haley, menuduh pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un menderita penyakit jiwa.
Nikki mengatakan Un mengalami paranoia, yang mengakibatkannya kerap berpikir aneh dan mengisi harinya dengan khayalan.
"Anda pertama harus masuk ke dalam kepala Kim Jong Un, bahwa dia berada dalam kondisi paranoia," kata Haley dalam wawancara dengan stasiun berita AS, ABC, Minggu (15/5/2017).
Wawancara itu dilakukan setelah uji coba terbaru peluru kendali yang dilepaskan ke arah Laut Jepang yang berbatasan dengan wilayah Rusia.
Baca:Korut Kembali Tembakkan Rudal, Trump Serukan Sanksi Lebih Keras
"Dia (Un) amat khawatir dengan setiap hal dan semua hal di sekelilingnya," kata Haley.
Haley menambahkan, AS bekerja sama lebih baik dengan China -yang merupakan sekutu utama Pyongyang, dan seluruh komunitas internasional akan menyingkirkan Korut.
Dia lalu menegaskan, Washington akan terus memperkuat tekanannya terhadap Pyongyang.
Sebelumnya, Presiden Donald Trump sudah menyerukan sanksi yang lebih keras, namun China mendesak agar semua pihak menahan diri.
Sementara, Jepang mengatakan, uji coba rudal terakhir mungkin melibatkan jenis rudal baru dengan jangkauan ketinggian yang mencapai lebih dari 2.000 kilometer.
Baca: Uni Eropa: Uji Coba Rudal Korut Ancam Perdamaian Dunia
Presiden Korea Selatan yang baru terpilih Moon Jae-in, yang ingin meningkatkan komunikasi dengan Korut, mengatakan uji coba sebagai provokasi yang gegabah.
Rincian peluncuran rudal terbaru Korut masih belum bisa dipastikan, namun para pengamat mengatakan kemungkinan rudal itu memiliki jangkauan lebih jauh dibanding sebelumnya.
Menteri Pertahanan Jepang, Tomomi Inada, mengatakan rudal sempat mengudara sekitar 30 menit sebelum jatuh ke Laut Jepang.
Inada menambahkan, rudal mencapai jangkauan sekitar 700 kilometer dengan ketinggian lebih dari 2.000 kilometer, yang artinya jauh lebih tinggi dari rudal jarak menengah Korut pada Februari lalu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.