Sokolovsky berpendapat bahwa Rusia adalah negara yang penuh kezaliman.
"Pernyataan itu membingungkan warga dan tidak menghormati masyarakat," kata Shoponyak dalam vonis yang dijatuhkan dalam persidangan selama tiga jam tersebut.
"Tindakan ini tindakan ekstrem," kata dia tentang rekaman video Sokolovsky.
Namun, harapan untuk memberikan hukuman penjara kepada Sokolovsky pupus.
Dengan masa percobaan dalam vonis itu, dia dibebaskan dari tahanan rumah, dan disambut tepuk tangan dan desahan lega di ruang sidang.
"Saya pikir saya akan mati dan tidak melihatnya lagi," kata ibunya setelah sidang.
"Terima kasih semuanya," sambung dia.
Sokolovsky selama persidangan mengaku tidak bersalah dan menolak untuk bersaksi.
Dalam sebuah pernyataan terakhir, dia mengaku sebagai seorang ateis, kosmopolitan, dan seorang libertarian.
Dia juga mengaku tidak ingin mencegah orang mempraktikkan ajaran agama mereka.
Amnesty International menyebut dia sebagai tahanan nurani, dan telah mendesak Rusia untuk membebaskannya.
Baja: Jaksa Rusia Tuntut Pria Pemburu Pokemon di Gereja Dipenjara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.