Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/03/2017, 15:56 WIB
EditorErvan Hardoko

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pemerintahan Presiden Donald Trump tengah mempertimbangkan sanksi yang akan memutus Korea Utara dari sistem keuangan global.

Rencana ini adalah bagian dari langkah Amerika Serikat untuk menangkal ancaman rudal dan nuklir Korea Utara.

Sanksi ini akan menjadi bagian dari sejumlah pendekatan yang utamanya adalah meningkatkan tekanan diplomatik dan ekonomi.

Tekanan ini terutama diarahkan kepada bank-bank dan perusahaan China yang melakukan bisnis dengan pemerintah Korea Utara.

Selain itu, Amerika Serikat juga akan memperkuat pertahanan negara-negara sekutunya Jepang dan Korea Selatan.

Meski opsi serangan militer terhadap Korea Utara belum disingkirkan, tetapi pemerintahan Trump saat ini memilih langkah yang tak terlalu berisiko.

Rekomendasi kebijakan yang disusun penasihat keamanan HR McMaster diharapkan sudah berada di meja presiden dalam beberapa pekan ke depan.

Diharapkan, rancangan kebijakan terhadap Korea Utara ini sudah diterima Presiden Trump sebelum pertemuan dengan Presiden Xi Jinping pada awal April mendatang.

Dalam pembicaraan antara Presiden Trump dan Xi Jinping itu kemungkinan besar Korea Utara akan menjadi agenda utama diskusi.

Sejauh ini pihak Gedung Putih belum memberikan komentar terkait masalah sanksi terhadap Korea Utara.

Presiden Trump bertemu McMaster pada Sabtu (18/3/2017) untuk membicarakan masalah Korea Utara setelah menyebut pemimpin negeri itu Kim Jong Un bersikap sangat buruk.

Pernyataan Trump itu dikeluarkan beberapa jam setelah Korea Utara mengklaim telah sukses dalam uji coba mesin roket yang diyakini merupakan bagian dari pengembangan rudal antarbenua yang bisa menghantam Amerika Serikat. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com