Benarkah Trump Tolak Bersalaman dengan Merkel?

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - PihakGedung Putih membantah kabar yang menyebutkan Presiden Donald Trump menolak jabatan tangan Kanselir Jerman Angela Merkel.

“Presiden Trump tidak mendengar permintaan Kanselir Merkel,” kilah Sean Spicer, Juru bicara Gedung Putih ketika diwawancarai harian Jerman Der Spiegel, Minggu (19/3/2017).

Insiden ini terjadi saat Trump dan Merkel menggelar jumpa pers di Gedung Putih, usai pembicaraan keduanya pada Jumat lalu.

Duduk berhadapan dengan para pekerja pers, Trump dan Merkel ditanya tentang bagaimana jalannya pembicaraan mereka.

Tak banyak yang dijelaskan Trump dan Merkel saat itu.

Bahkan, ketika ditanya apakah mereka membahas mengenai Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Trump dan Merkel pun tak memberi jawaban tegas.

Merkel hanya menoleh ke arah Trump, sementara Presiden AS menjawab, "kami membahas banyak hal."

Sesaat kemudian, para juru foto meminta keduanya untuk berjabat tangan.

Namun Trump tak bereaksi. Padahal, Merkel nyaris tak pernah melepaskan pandangannya ke arah Trump.

Sebaliknya, Trump nyaris tak pernah menoleh ke arah Kanselir Jerman itu.

Merkel disebut sempat bertanya kepada Trump dengan suara pelan, "apakah Anda ingin berjabat tangan?”

Trump tak menjawab atau pun menoleh ke arah Merkel yang berbicara setengah berbisik.

Trump terus menatap lurus, sambil duduk dengan meletakkan kedua sikunya di ujung lutut. 

Baca: Trump Tak Menggubris Saat Merkel Mau Berjabat Tangan

Merkel sempat terlihat mengenyitkan matanya sesaat ketika tidak mendapat jawaban.

Media-media Jerman menggambarkan peristiwa aneh itu sebagai simbol dinginnya pertemuan kedua sosok yang sangat bertolak belakang tersebut.

Merkel dikenal sebagai sosok yang penuh kehati-hatian, sedangkan bukan rahasia lagi Trump memiliki karakter yang impulsif.

Bahkan, harian Jerman Bild menurunkan berita tentang bagaimana sepanjang pertemuan, Trump tidak sekali pun mencoba melakukan kontak mata dengan Merkel.

Trump dan Merkel memang selama ini terlibat dalam perseteruan hebat terkait beberapa hal.

Trump telah sangat kritis terhadap posisi Jerman di Uni Eropa, kebijakan imigrasi Merkel, dan mengkritik NATO.

Sebaliknya, Merkel telah mengecam larangan perjalanan (travel ban) dan retorika anti-imigran yang dikeluarkan Trump.