Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pidato Pertama Trump di Kongres, Tekankan Penghapusan Obamacare dan Imigrasi

Kompas.com - 01/03/2017, 22:07 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. berbicara di Kongres AS untuk pertama kalinya, Selasa (28/2/2017) atau Rabu (1/3/2017) ini WIB.

Sejumlah kebijakan kontroversial mulai dari imigrasi, kesehatan, dan proteksionisme menjadi topik pidato Trump tersebut.

Dalam upaya untuk membendung kritik bahwa ia memusuhi masyarakat minoritas, Donald Trump menyebutkan bahwa ada "pekerjaan yang harus dilakukan" di bidang hak-hak sipil.

Presiden AS itu juga mengutuk aksi vandalisme terbaru dan ancaman terhadap komunitas Yahudi serta penembakan bermotif rasial di Kansas, pekan lalu.

 "Amerika Serikat adalah negara yang bersatu dalam mengutuk kebencian," ujar Trump.

Dalam pidato itu, ia menyebutkan sejumlah janji kunci dari kampanye pemilunya.

Di antaranya, rencana untuk "mengeringkan rawa" Washington dari masalah korupsi dengan menerapkan sanksi terhadap mantan anggota parlemen yang menjadi pelobi.

Dia juga berjanji untuk "segera memulai pembangunan tembok besar" di perbatasan AS-Meksiko, namun tidak menyinggung tentang bagaimana pengelolaan dan pendanaannya.

Obamacare

Trump juga mendesak "pencabutan dan digantinya Obamacare". Pidatonya mengenai isu kesehatan itu disambut dengan tepuk tangan dari Partai Republik.

Undang-undang Pelayanan Terjangkau -- yang telah memberikan jaminan kesehatan bagi 20 juta warga AS yang sebelumnya tidak diasuransikan, telah menjadi sumber kecemasan anggota parlemen kubu Republik. Banyak konstituen yang marah karena takut kehilangan jaminan tersebut.

Pidato Trump kemudian beralih ke kebijakan imigrasi, yang banyak dikritik karena dianggap tidak adil bagi kaum Muslim.

Pada Januari lalu, kebijakan untuk melarang wisatatan dari tujuh negara mayoritas Muslim masuk ke AS menyulut protes luas dan akhirnya diblokir oleh pengadilan federal.

Mendata kejahatan

Berbicara di hadapan Kongres AS, Trump menyerukan perbaikan hukum imigrasi yang rendah terampil ke model sistem berdasarkan jasa, seperti yang dilakukan Australia dan Kanada.

Dia kemudian berjanji untuk membuat pendataan yang mendokumentasikan kejahatan yang dilakukan oleh imigran ilegal, meskipun banyak penelitian yang menunjukkan bahwa cenderung lebih banyak orang yang lahir di AS yang melakukan kekerasan, ketimbang imigran.

Trump juga memberi penghormatan pada korban kejahatan kekerasan dan penderita penyakit langka yang bertahan hidup. Mereka duduk di kursi penonton.

Trump kemudian meminta semua orang bertepuk tangan untuk Carryn Owens, janda tentara Navy SEAL Ryan Owens, yang tewas dalam serangan – atas  perintah Trump – yang  gagal di Yaman.

Dia memuji Owens, yang disebutnya "menyerahkan nyawanya bulan lalu bagi teman-temannya, negaranya, dan untuk kebebasan kita. Kita tidak akan pernah melupakannya". 

Pekerja AS

Mengacu ke sebuah pertemuan dengan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Trump mengungkapkan komitmennya untuk bekerja dengan pemimpin Kanada itu dalam mempromosikan kewirausahaan perempuan.

Pernyataan ini ditambah dengan soal pemberian cuti keluarga, disambut tepuk tangan meriah baik dari kubu Demokrat maupun Republik.

Bicara soal NATO, Trump menyatakan, "Kami sangat mendukung NATO."

Namun, ia mengingatkan, "Mitra kami, baik anggota-anggota NATO, di Timur Tengah atau Pasifik untuk mengambil peran langsung dan bermakna dalam kedua bentuk operasi: strategis dan militer, dan membayar kontribusi biaya secara adil. "

Soal proteksionisme, Trump bersumpah untuk mempersulit perusahaan-perusahaan untuk meninggalkan AS, dengan membawa uang yang digunakan untuk mendukung negara-negara asing. 

Trump juga berjanji memberikan insentif dan mendorong agar perusahaan-perusahaan AS ‘membeli dan mempekerjakan warga Amerika'.

Ia mengatakan, "Pertama-tama, Amerika harus memprioritaskan warga negaranya sendiri, karena hanya dengan demikian kita bisa benar-benar membuat Amerika hebat lagi," tandasnya Trump.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com