Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usia Warga Australia yang Teradikalisasi Semakin Belia

Kompas.com - 01/03/2017, 21:19 WIB

MELBOURNE, KOMPAS.com - Usia warga Australia yang menjadi sasaran radikalisasi kelompok yang menamakan diri Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) semakin hari semakin belia.

Pemimpin tertinggi intelijen Australia memperingatkan kondisi tersebut setelah melihat perkembangan yang terjadi belakangan ini.

Data menunjukkan adanya kenaikan signifikan di kalangan terduga ektrimis-ektrimis muda dari tahun 2013-2015, kata Kepala Organisasi Intelijen Keamanan Australia (ASIO), Duncan Lewis.

Ia mengatakan penganut interpretasi ekstrimis menimbulkan ancaman teror terbesar bagi Australia.

Namun ia menekankan "99,9 Persen Muslim Australia" yang tidak menarik perhatian ASIO, karena mereka tidak terlibat dalam kegiatan yang mencemaskan.

Lewis mengatakan pada tahun 2013, terduga ekstremis berusia antara 25 dan 34 tahun berada di angka 45 persen.

Dua tahun kemudian, pada 2015, kecenderungannya jadi lebih muda yakni sebanyak 40 persen terduga ekstremis itu berusia antara 15 dan 24 tahun.

"Jadi, usia mereka yang terlibat, bahkan sepuluh tahun lebih muda, dan perubahan itu terjadi handa dalam beberapa tahun," katanya dalam sidang dengar pendapat senat, Selasa (28/2/2017) sebagaimana dilaporkan BBC, Rabu (1/3/2017).

"Kami masih terus mencari anak-anak muda yang terkena dampak dan dipengaruhi oleh pesan kekerasan kaum ekstremis ini," ujarnya.

Lewis mengatakan, kecenderungan tersebut akan terus mempengaruhi lingkungan keamanan Australia.

"Sebanyak 99,9 persen Muslim Australia lainnya tidak terlibat dalam kegiatan yang mencemaskan keamanan dengan cara apapun dan karenanya tidak menarik perhatian ASIO," kata Lewis.

Pernyataannya itu disampaikan beberapa jam setelah seorang pria Australia berusia 42 tahun ditangkap karena dicurigai berupaya memberi satran-saran teknis tentang rudal kepada kelompok ISIS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com