Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Australia Tangkap Pria Pemberi Saran Pembuatan Rudal untuk ISIS

Kompas.com - 28/02/2017, 20:56 WIB

CANBERRA, KOMPAS.com - Polisi antiteror Australia menangkap seorang pria tak dikenal dalam sebuah penggeledahan di sebuah derah pedesaan New South Walles, Selasa (28/2/2017).

Pria tersebut diduga berusaha untuk membantu kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) terkait pengembangan teknologi rudal, seperti dilaporkan Reuters.

Menurut Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull, pria tersebut bernama Haisem Zahab. Ia ditangkap di Young, New South Wales.

Puluhan polisi, sejumlah anjing pelacak, dan beberapa petugas dengan detektor logam, menggerebek sebuah tempat tinggal di Young, sekitar 270 km barat daya dari Sydney, Selasa.

Ian McCartney, Asisten Komisaris Kontra-terorisme untuk Kepolisian Federal Australia, mengatakan, polisi menduga, pria berusia 42 tahun itu telah memberikan berbagai saran kepada ISIS tentang bagaimana mengembangkan kemampuan teknis mendeteksi rudal dan membuat rudal sendiri.

Turnbull menambahkan, polisi menuduh pria yang berprofesi sebagai montir listrik itu "membantu ISIS untuk memperoleh kemampuan persenjataan teknologi tinggi."

"Kami juga memastikan bahwa ia telah meneliti, merancang, dan membuat pemodelan sistem untuk membantu upaya ISIL dalam mengembangkan kemampuan rudal jarak jauh buatan mereka sendiri," kata McCartney, menggunakan istilah umum lain untuk menyebut ISIS.

Sedangkan Turnbull mengatakan, penangkapan ini tidak berkaitan dengan adanya perencanaan serangan di Australia. Tidak ada ancaman khusus saat ini kepada masyarakat umum.

Zahab adalah seorang warga negara Australia dan berencana untuk membantu kelompok ISIS ini "dengan kemampuan teknis, dan kemampuan teknologi tinggi, untuk mengembangkan rudal."

Komisaris Kepolisian Federal Australia (AFP), Andrew Colvin, seperti dilaporkan BBC Indonesia, menduga pria tersebut bertindak sendiri. Ia memberikan saran-saran teknis yang cukup canggih.

Namun, tampaknya ahli listrik ini tidak memiliki pengalaman langsung dengan rudal atau teknologi laser, kata komisaris polisi Australia.

Penggerebekan yang dilakukan pada Selasa itu melibatkan puluhan petugas polisi setelah melewati penyelidikan rumit selama 18 bulan.

"Ini adalah pidana yang sangat teknis dan pria ini sangat canggih secara teknis sehingga kami akan melakukan pemeriksaan forensik secara lengkap dan menyeluruh di rumah itu," kata Colvin.

Ia menambahkan, “Ini bisa berlangsung berjam-jam, jika tidak berhari-hari, dan kami akan bekerja sangat teliti untuk menemukan apa yang kita cari."

Menurut Turnbull, penangkapan itu menunjukkan bahwa terorisme, dukungan bagi kelompok teroris, dan ekstremisme Islam tidak terbatas di kota-kota besar saja.

"Karenanya, sekali lagi kita semua harus sangat waspada," kata Turnbull.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com