Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pegawai Negeri New York Terpilih Menjadi Presiden Somalia

Kompas.com - 09/02/2017, 15:26 WIB

Selain itu, selama tujuh bulan para pegawai negeri tak menerima gaji dan tanah publik dijual untuk mendanai lobi demi mendapatkan posisi anggota parlemen.

"Saat seorang politisi menolak menerima uang dan memilih dengan cara yang benar, maka dia akan diganti, diintimidasi, dilecehkan, dan dalam beberapa kasus ditembak," demikian laporan Marqaati.

Laporan Marqaati menyebutkan, beberapa politisi mendapatkan uang hingga 30.000 dollar AS untuk memilih seorang anggota parlemen tertentu.

Sementara kandidat presiden mencoba mendapatkan suara dari anggota parlemen dengan menyuap antara 50.000 hingga 100.000 dollar AS untuk setiap anggota parlemen.

"Inilah pemilihan umum yang paling mahal setiap suaranya dalam sejarah dunia," demikian Marqaati.

Farmajo pernah mencalonkan diri sebagai presiden pada 2012, pemilihan umum pertama di Somalia sejak 1991.

Dalam pemilihan umum itu, hanya 135 tetua suku yang memilih para wakil rakyat yang nantinya memilih presiden.

Pada 2016, Pemerintah Somalia menjanjikan sebuah pemilihan presiden one man one vote. Namun, kekisruhan politik dan buruknya kondisi keamanan membuat rencana itu dibatalkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com