Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reklame Gadis Berhijab di Teater Canberra Picu Ancaman Kekerasan

Kompas.com - 25/01/2017, 20:46 WIB

CANBERRA, KOMPAS.com - Pusat Teater Canberra dipaksa untuk menghapus unggahan status di media sosial terkait iklan Australia Day yang menampilkan dua gadis berhijab. 

Teater yang dikelola Pemerintah Negara Bagian ACT (wilayah khusus Australia) ini mengunggah status di media sosial Senin (23/1/2017).

Dalam status itu tertulis, Teater Canberra bangga menampilkan iklan tersebut di layar besar Pusat Teater Canberra, hingga tanggal 26 Januari besok.

Namun, teater itu segera menghapus unggahan tersebut dan mengunci akun media sosial mereka, setelah lini masa mereka dibanjiri pesan bernada mengancam.

Kelompok anti-Islam ‘Respect Australia’ mengunggah nomor kontak teater itu kepada para anggotanya, dan mendorong mereka mengungkapkan perasaan.

Unggahan itu telah menarik ratusan komentar termasuk seruan untuk meledakkan bom di gedung teater, membakar, atau merusak layar iklan dengan batu bata.

"Ledakkan teater itu," tulis satu unggahan,

“Bakar layar si**an itu", tulis komentar lainnya.

Ada pula seruan lain berbunyi, "warga ... pergi ke sana dan hancurkan" atau "bakar reklamenya".

Salah satu pengurus kelompok ‘Respect Australia’ mengunggah video ke laman Facebook-nya.

Di dalam rekaman itu terlihat dia bersama para pendukungnya berdiri di bagian depan teater, menuduh Pemerintah ACT bersikap seperti ‘bukan warga Australia’.

"Ini bukanlah masalah rasial, ini bukanlah diskriminasi agama atau sejenisnya, ini soal budaya Australia," kata orang di dalam video itu.

Contoh multikulturalisme

Pusat Teater Canberra mengatakan, pihaknya akan terus menampilkan iklan tersebut, meski belum mengomentari sejumlah ancaman yang muncul.

Reklame itu pertama kali menjadi berita utama ketika ditarik dari wilayah Melbourne tenggara, setelah perusahaan iklan diancam karena menampilkan foto dua gadis berjilbab.

Aktivis anti-rasisme melobi dan menggalang dana untuk memasang kembali reklame itu.

Baca: Sempat Dicopot, Billboard Wanita Berhijab Dipasang Lagi di Melbourne

Pada hari Senin (23/1/2017), Pemerintah ACT mengatakan, pihaknya mendukung kampanye itu dengan menggunakan gambar tersebut di seluruh properti Pemerintah untuk menyambut "Australia Day".

"Foto gadis-gadis muda ini adalah contoh yang luar biasa dari multikulturalisme," sebut pernyataan Pemerintah ACT.

"Gadis-gadis ini adalah warga Australia yang bangga tapi juga menghormati budaya leluhur mereka. Mereka adalah contoh yang baik dari Australia abad ke-21, yang harus dirayakan dan dilihat oleh sebanyak mungkin orang," tulis Pemerintah ACT.

Rasisme akan selalu muncul

Ketua Menteri Andrew Barr, mengecam reaksi terhadap iklan itu dan menyebutnya sebagai sikap "fanatik" dan "tidak rasional".

Dia menegaskan pemerintah tidak akan mundur. "Kami tak boleh tunduk pada intimidasi semacam itu," kata dia.

"Akan selalu ada orang rasis di komunitas manapun tapi saya tak akan membantu mereka di ACT,” sambung Barr.

Andrew Barr memaparkan, "Jika ini ancaman serius maka orang-orang yang telah membuatnya harus ditangkap dan jeratan hukum diberlakukan kepada mereka.”

"Anda tak bisa mengancam untuk meledakkan sejumlah bangunan di negara ini tanpa menghadapi tuduhan kriminal," tegas dia.

Menteri Barr mengatakan, ia yakin bahwa mayoritas warga Canberra mendukung reklame itu.

"Bagi mereka yang peduli akan isi dari iklan itu, saya punya pesan yang sangat sederhana: cari kegiatan, lupakan hal itu," sebut Barr.

Terkejut

Ketua Forum Komunitas Multikultural Canberra, Diana Abdel-Rahman, mengatakan, ancaman itu bukanlah karakter warga Canberra.

"Saya masih terkejut dan benar-benar terkejut bahwa sesuatu seperti ini akan terjadi di Canberra," ungkap dia.

"Kami memiliki komunitas yang cukup banyak berkembang di sini, berkegiatan dan menerima perbedaan, kami menerima semua orang.”

"Tentu saja kami tidak setuju, tapi kami tak mengancam satu sama lain dengan kekerasan," kata Abdel-Rahman.

Ia mengatakan, sebagian besar pelecehan itu munafik.

"Saya khawatir, orang-orang yang mengancam dan bersikap kasar terhadap Muslim adalah orang-orang yang sama yang mengeluh tentang Muslim tak berintegrasi atau menjadi bagian dari masyarakat Australia," kata dia

"Kadang-kadang saya benar-benar berpikir bahwa kami dihujat jika melakukannya dan tetap dihujat jika tidak melakukannya," sambung dia.

Baca: Cerita Daster Bikini di Pantai Bondi...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com