Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Dicopot, "Billboard" Wanita Berhijab Dipasang Lagi di Melbourne

Kompas.com - 19/01/2017, 15:24 WIB

MELBOURNE, KOMPAS.com - Penggalangan dana lewat internet (crowdfunding) menghasilkan cukup dana untuk memasang kembali billboard alias papan reklame di Melbourne yang sempat diturunkan.

Papan reklame yang memuat foto dua gadis berhijab untuk mempromosikan Australia Day 2017 itu diturunkan perusahaan yang memasang billboard itu.

Papan reklame tersebut sebelumnya dipasang di Cranbourne, sekitar 50 km dari pusat kota Melbourne.

Perusahaan iklan yang memasang billboard itu mendapat ancaman dari sebuah kelompok garis keras.

Kampanye anti-rasisme kemudian meluncurkan penggalangan dana untuk membiayai pemasangan kembali billboard tersebut.

Dalam waktu 24 jam, kampanye itu sukses mengumpulkan dana sebesar 125.000 dolar Australia atau sekitar Rp 1,25 miliar.

Pencetus ide penggalangan dana Dee Madigan mengatakan, billboard tersebut akan kembali di tempat yang sama dan di berbagai kota dalam beberapa hari ke depan.

"Saya terkejut dengan begitu banyaknya dukungan karena kadang sedih ketika merasa bahwa orang-orang jahat ini akan menang," ujar Madigan.

 

"Dan kemudian ketika hal seperti ini terjadi, membuat kita berkesimpulan 'tidak, mereka tidak menang. Masih ada banyak orang baik di sini," tambah dia

"Mereka menekan sehingga satu (billboard) diturunkan, kami akan memasang kembali 20 (billboard)," dia menegaskan.

Madigan berharap, mereka juga akan memasang iklan seruoa di surat kabar. Dia mengatakan warga memberikan sumbangan karena penurunan billboard tersebut menghina "rasa keadilan".

"Mereka yang mengeluh bahwa warga muslim Australia tidak berasimilasi juga adalah orang yang mengeluh adanya dua gadis Muslim Australia yang memegang bendera nasional merayakan Australia Day."

"Mereka tidak bisa menang. Mereka akan dikecam bila tidak berasimilasi, juga dikecam ketika mereka sudah berbaur," tambah Madigan.

"Saya kira ini ada perasaan 'cukup sudah', ini hal konyol dan tidak adil," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com