Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Romney Jadi Menlu, "Harga" yang Harus "Dibayar" Trump demi Republiken?

Kompas.com - 28/11/2016, 07:30 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com - Perbedaan pendapat di antara para penasihat Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump terbuka ke muka publik, Minggu (27/11/2016).

Hal ini terjadi ketika manajer kampanye Kellyanne Conway mengingatkan Trump bahwa dia bakal mendapat reaksi keras dari para pendukungnya, jika memilih Mitt Romney menjadi Menteri Luar Negeri.

Sebelumnya diberitakan, Trump memang menjadikan Romney sebagai salah sati kandidat untuk menduduki jabatan bergengsi tersebut.

Baca: Trump dan Pence Rampungkan Komposisi Kabinet, Nama Mitt Romney Disebut

Namun, kandidat presiden dalam pemilu tahun 2012 yang menghabiskan waktunya dengan mengkritik Trump itu, memiliki pesaing, mantan Wali Kota New York Rudy Giuliani.

Giuliani pun disebut bakal dijagokan untuk menduduki jabatan Menlu. 

Baca: Rudy Giuliani, Calon Menteri Luar Negeri di Kabinet Trump

Giuliani adalah pendukung setia Trump dan tokoh konservatif garis keras yang sejauh ini dipilih Trump untuk mengisi komposisi kabinetnya. 

Namun, Trump bisa merangkul kekuatan di kubu partainya, dan memenangi pandangan skeptis dari kaum Republiken jika dia memilih Romney menduduki posisi itu. 

Melalui debat panjang yang terjadi dalam "ruang tertutup", sang manajer kampanye Kellyanne Conway mengingatkan bahwa Trump bisa membuat pendukungnya marah, jika memilih Romney.

Romney adalah tokoh yang menyebut Trump dengan sebutan seorang penipu dan tokoh penuh kepalsuan dalam sejumlah pidatonya tahun ini. 

"Para pendukung akan merasa dikhianati, karena Trump memilih orang yang selama ini melakukan segala hal itu. Bahkan kita tidak tahu, apakah dia memilih Donald Trump?" kata Conway dalam acara di jaringan NBC "Meet the Press".

"Saya tentu menginginkan keutuhan di tubuh partai, namun saya tak yakin apakah sedemikian mahal harga yang harus dibayar, dengan memberikan jabatan Menlu?" ungkap Conway kepada CNN.

Conway mengaku akan tetap mendukung Trump, sekalipun pengusaha kaya tersebut tetap memilih Romney.

Di sisi lain, Republiken melontarkan kritik atas langkah Conway yang berbicara di muka publik tentang perbedaan pandangan itu, ketimbang berbicara langsung kepada Trump. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com