Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Penyunat Perempuan di Sebuah Negara Afrika...

Kompas.com - 27/11/2016, 15:41 WIB

Dia juga diberi minyak kelapa sawit, kambing, dan karung-karung berisi beras,

Di sebuah negeri di mana dua per tiga orang hidup dalam kemiskinan, ternyata menjadi penyunat cukup menghasilkan banyak uang.

Bagaimana dengan rasa sakit dan trauma yang disebabkan dari sunat? Dan kasus-kasus kematiannya?

Memunatu mengaku tidak mempunyai pengalaman-pengalaman seperti itu.

"Semuanya bohong," kata dia.

"Ini bagus untuk perempuan. Satu pria tidak cukup bagi seorang perempuan yang belum disunat," lanjut dia.

"Tapi, waktu dia diinisiasi, dia menjadi puas secara seksual dan setia pada satu pria saja," sambung dia.

BBC lalu bertanya kepada Memunatu apa yang dia akan lakukan jika pemerintah melarang praktik ini.

"Kami akan memprotes kantor-kantor presiden," teriak dia.

"Mereka tahu ini adalah tradisi penting. Banyak dari mereka ada di dalam komunitas rahasia kami."

Setelah menggembar-gemborkan tentang ketidakadilan, dia menarik napas dalam-dalam.

"Jika mereka menginginkan kami untuk berhenti, mereka harus mencari hal lain untuk kami lakukan. Jika ingin menyapih bayi, perlu diberikan susu penggantinya kan?" ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com