Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fidel Castro, Penggemar "Baseball" yang Jadi Duri dalam Daging bagi AS

Kompas.com - 26/11/2016, 16:05 WIB

HAVANA, KOMPAS.com - Sepanjang hidupnya, tokoh revolusi dan idola dunia komunis Fidel Castro mampu bertahan dalam sejarah dunia dan mengubah Kuba yang kecil menjadi duri menyakitkan bagi Amerika Serikat.

Castro dilahirkan pada 13 Agustus 1926, dari ayah berkebangsaan Spanyol pemilik tanah yang kaya di Kuba dan ibunya adalah pembantu rumah tangga di kediaman keluarga ayahnya.

Sejak muda Castro sangat cerdas dan mudah menyerap pelajaran apapun. Dia juga sangat menggilai olahraga baseball dan bermimpi untuk bermain secara profesional di AS.

Seiring waktu, pria yang menuntut ilmu hukum di Panama ini, malah lebih menyukai politik ketimbang olahraga.

Dia bahkan melibatkan diri dengan kelompok oposisi yang bergerilya menentang pemerintahan diktator Fulgencio Batista yang berkuasa sejak 1952.

Kegiatan ini mengakibatkan Castro muda harus mendekam selama dua tahun di dalam penjara. Setelah bebas dia pergi ke pengasingan sekaligus menebar bibit revolusi.

Revolusi itu akhirnya dimulai pada 2 Desember 1956 setelah Castro dan sejumlah pengikutnya mendarat di wilayah tenggara Kuba dengan menumpang kapal bernama Granma.

Selama 25 bulan bergerilya di dalam hutan, Castro berhasil menjungkirbalikkan prediksi banyak orang dengan kesuksesannya menyingkirkan Batista dan berkuasa di Kuba.

Duri dalam daging AS

Castro yang mendekatkan diri dengan Uni Soviet tetap berkuasa di saat Amerika Serikat berganti presiden sebanyak 11 kali.

Seluruh ke-11 presiden AS ini berusaha menekan pemerintahan Kuba menyusul revolusi yang menutup era donimasi Washington terhadap Kuba yang sudah dimulai sejak perang Spanyol-Amerika 1889.

Kedekatan Castro dengan Uni Soviet bukan tanpa risiko dan bahkan hampir menyebabkan kehancuran dunia pada 1962 saat krisis nuklir Kuba terjadi.

Krisis ini terjadi di saat Uni Soviet berniat menaruh sejumlah rudal nuklir di Kuba yang hanya berjarak 144 kilometer dari negara bagian Florida, AS.

Setelah dunia tegang menyaksikan kondisi itu, krisis berakhir ketika Moskwa setuju untuk tidak menempatkan persenjataan nuklir di Kuba.

Aksi Castro sebagai ikon komunisme di perang dingin tak berhenti di sana. Dia mengirimkan 15.000 tentara Kuba untuk membantu Angola yang pro-Soviet pada 1975 dan ke Etiopia pada 1977.

Castro juga membuat AS frustrasi dan malu karena berbagai cara yang digunakan untuk mendongkel Castro dari kekuasaan semua berakhir dengan kegagalan.

Termasuk saat embargo ekonomi dijatuhkan terhadap Kuba, Castro tetap berkuasa dan pemberontakan rakyat yang dibayangkan AS tak pernah terwujud.

Namun, saat bantun ekonomi dari blok Soviet terhenti pada 1989, Kuba nyaris ambruk. Alhasil Castro akhirnya membuka diri untuk industri pariwisata dan sedikit mereformasi perekonomian negeri itu.

Di saat komunis China mulai membuka sistem ekonominya, Kuba tetap bertahan dengan model sentralisasi ekonomi.

Saat Hugo Chavez berkuasa di Venezuela yang kaya minyak, negeri berhaluan sosialis itu menjadi pemberi bantuan utama rezim Castro.

Gagalkan invasi AS

Lebih dikenal dengan nama "Fidel" atau "El Comandante" di kalangan warga Kuba, Castro memutuskan hubungan diplomatik dengan AS pada 1961.

Dia juga menyita aset berbagai perusahaan AS di Kuba dengan total nilai saat itu mencapai satu miliar dolar AS

Pada April 1961, Castro menggagalkan invasi di Teluk Babi yang dilakukan 1.300 warga Kuba pengasingan yang dilatih CIA.

Meski mampu bertahan dari berbagai upaya penggulingan dan invasi, Castro tak mampu menahan ribuan warga Kuba yang eksodus ke luar negeri terutama ke Florida AS.

Castro memang menjadi idola sebagian besar rakyat Kuba tetapi dia merahasiakan kehidupan pribadinya dari pantauan publik.

Pada 1948, Castro menikahi Mirta Diaz-Balart, yang memberinya putra pertama, Fidelito. Sayangnya mereka bercerai beberapa tahun kemudian.

Pada 1952, Castro berkenalan dengan Naty Revuelta, seorang sosialita yang bersuamikan seorang dokter. Dari Naty, Castro memiliki anak perempuan bernama Alina.

Pada 1957, dia kemudian bertemu dengan Celia Sanchez yang kemudian menjadi istri Castro hingga perempuan itu meninggal dunia pada 1980.

Pada 1980-an, Castro dikabarkan menikahi Dalia Soto del Valle, yang memberinya lima anak yaitu Angel, Antonio, Alejandro, Alexis, dan Alex.


 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com