Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Mosul Dijadikan Perisai, Bom Bunuh Diri ISIS Meningkat

Kompas.com - 20/10/2016, 15:00 WIB

Tim Redaksi

"Seorang anggota NIIS menghubungi lewat radio komunikasinya untuk memastikan saya tidak berbohong dan hanya setelah ia mendengar suara di seberang yang mengatakan, 'Biarkan ia pergi,' barulah saya bisa menarik napas lega."

Beberapa warga lain yang masih tertahan di Mosul saat dihubungi kantor berita AFP melalui telepon mengungkapkan, pada siang hari kota Mosul agak lengang.

Di malam hari, jalan-jalan di kota tersebut ditutup.

Kamp-kamp baru

Koordinator PBB di Irak untuk urusan pengungsi, Lise Grande, mengungkapkan, lembaganya sedang menyiapkan kamp penampungan yang dapat menampung 200.000 orang, mulai pekan pertama operasi militer pembebasan kota Mosul.

Seorang pejabat Turki mengatakan, sebanyak 100.000 hingga 400.000 warga diperkirakan bakal mengungsi di Mosul.

Mereka bisa mengarah menuju Suriah, wilayah yang dikelola Kurdi di Irak, atau perbatasan Turki.

Kerem Kinik, Kepala Bulan Sabit Merah Turki, mengatakan, "aspek kemanusiaan" akibat operasi militer ke Mosul kurang dipertimbangkan masak-masak oleh pasukan koalisi.

Ia mengingatkan, lebih dari 3 juta warga Irak saat ini sudah terlunta-lunta.

Untuk mengantisipasi banjir pengungsi baru dari Mosul, kamp-kamp penampungan baru yang bisa mengakomodasi hingga 20.000 keluarga kini sedang dibangun lembaga-lembaga bantuan internasional di Irak utara.

Kamp-kamp pengungsi itu diperkirakan selesai seminggu ini.

Pemerintah Kurdistan juga mulai membangun kamp-kamp pengungsi di wilayah Kurdistan untuk mengantisipasi kemungkinan eksodus pengungsi dari Mosul jika operasi militer mulai mendekati pusat kota tersebut.

(Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 20 Oktober 2016, di halaman 1 dengan judul "Warga Mosul Dijadikan Perisai" )

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com