Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istri Presiden Nigeria Mengaku Tak Akan Dukung Suaminya Lagi

Kompas.com - 14/10/2016, 22:31 WIB

ABUJA, KOMPAS.com - Umumnya, seorang istri akan selalu mendukung suaminya dalam setiap sisi kehidupan. Apalagi jika sang suami itu adalah seorang kepala negara, yang berniat kembali mencalonkan diri dalam pemilu.

Namun ternyata tak demikian dengan Ibu Negara Nigeria Aisha Buhari. Istri Presiden Muhammadu Buhari ini justru mempertanyakan kinerja sang suami.

Akibat alasan itu pula, Aisha mengaku tak akan mendukung suaminya, jika Buhari berniat kembali mencalonkan diri dalam pemilu negara itu.

Pernyataan ini terungkap dalam sebuah wawancara dengan BBC dengan bahasa Hausa, yang disiarkan Jumat (14/10/2016).

Presiden Buhari pun mengungkapkan komentarnya soal pernyataan Aisha.

"Saya tak tahu ke partai mana dia berkiblat. Yang saya tahu dia adalah bagian dari dapur, ruang tamu, dan ruang lain di rumah saya," ujar Buhari di Jerman ketika Kanselir Angela Merkel berdiri di sampingnya.

Mendengar jawaban itu, Merkel hanya menoleh sesaat dan kemudian tertawa. Demikian dikutip dari kantor berita AP.

Buhari, terpilih dalam menjalankan masa pemerintahan sebagai presiden pada 2015.

Dia bergabung dengan koalisi yang diisi oleh para bekas pendukung Presiden sebelumnya, Goodluck Jonathan.

Sejauh ini, Buhari belum mengatakan apakah dia akan kembali mencalonkan diri dalam pemilu tahun 2019. 

"Dia belum bilang apakah akan kembali maju, tapi saya sudah memutuskan, jika dia kembali maka saya tak akan mendukung. Saya tak akan pergi keluar dan melakukan kampanye lagi," tutur Aisha.

Dalam komentarnya kepada wartawan, Buhari berharap istrinya akan mengingat bahwa dia telah melaju sebagai Presiden sebanyak tiga kali, sebelum akhirnya berhasil pada percobaan keempat. 

"Jadi saya bisa bilang bahwa saya memiliki pengetahuan yang lebih dibanding dia. Saya pun lebih unggul dibanding mereka yang menjadi oposisi, karena pada akhirnya saya berhasil," kata Buhari.

"Tidak mudah untuk menyenangkan seluruh partai oposisi Nigeria, atau untuk menampung mereka di dalam pemerintahan," sambung dia. 

Di masa kampanya pilpres, Buhari berjanji untuk menumpas korupsi dan melawan pemberontak Boko Haram.

Baru saja, Pemerintah Nigeria melakukan perundingan yang berujung dengan dibebaskannya 21 dari 218 siswi Chibok yang diculik Boko Haram.

Baca: Boko Haram Bebaskan 21 Gadis Chibok yang Diculik 4 Tahun Lalu

Namun, di wilayah timur laut Nigeria, Buhari menghadapi masalah kelaparan yang mengancam nyawa puluhan ribu anak.

Hal ini terjadi setelah Boko Haram mengganggu jalur transportasi dan pertanian di kawasan itu.

Selain itu, beberapa daerah di Nigeria hingga kini tetap berbahaya dan tidak dapat diakses.

Nigeria juga telah jatuh ke dalam masa resesi di tengah harga minyak merosot. Mereka kehilangan keuntungan sebagai produsen minyak terbesar Afrika.

Baca: Resesi, Presiden Nigeria Jual 2 Jet Kepresidenan

Ditambahkan lagi, maraknya aksi serangan kelompok militan ke saluran pipa minyak di wilayah selatan negara itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com