KOMPAS.com - Koalisi pimpinan Arab Saudi yang memerangi pemberontak Yaman akan menyelidiki serangan udara yang menewaskan lebih dari 140 orang di sebuah pemakaman di ibu kota Yaman, Sanaa.
Mereka akan segera menyelidiki kasus ini bersama dengan para ahli dari Amerika Serikat.
Arab Saudi sebelumnya membantah tuduhan pemerintah yang dijalankan pemberontak Houthi bahwa koalisi Saudi adalah pelakunya.
Serangan itu menyasar pemakaman ayah dari Galal al-Rawishan, Menteri Dalam Negeri yang ditunjuk kelompok Houthi.
"Koalisi akan segera menyelidiki kasus ini bersama dengan Tim Gabungan di Yaman dan para ahli dari Amerika Serikat yang sudah terlibat dalam penyelidikan sebelumnya," demikian pernyataan koalisi pimpinan Saudi.
Adapun yang dimaksud adalah "laporan tentang pemboman yang disesalkan dan menyakitkan" di Sanaa.
Pernyataan itu menambahkan, "Koalisi menegaskan bahwa pasukannya mendapatkan instruksi yang jelas untuk tidak menyasar daerah-daerah berpenduduk dan untuk menghindari korban warga sipil."
Mengerikan
Juru bicara Houthi, Mohammed Abdul-Salam, menyebut serangan itu merupakan tindakan "genosida".
Koordinator badan kemanusiaan PBB untuk Yaman, Jamie McGoldrick, mengutuk serangan Sabtu yang disebutnya "serangan yang mengerikan".
Dia mengatakan bahwa para pekerja bantuan kemanusiaan yang tiba di lokasi kejadian "terguncang dan sangat marah" atas tragedi itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.