Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Terus Berkobar di Kunduz, 1.200 Warga Sipil Mengungsi

Kompas.com - 06/10/2016, 20:33 WIB

KABUL, KOMPAS.com - Jumlah warga sipil Afganistan dari wilayah Kunduz yang mengungsi menyusul serangan kelompok pemberontak Taliban sejak beberapa hari lalu, kian memuncak.

Warga yang tinggal di wilayah utara Afganistan itu melarikan diri demi menghindar dari dampak pertempuran antara milisi Taliban dan pasukan pemerintah.

Seperti diberitakan Associated Press, Kamis (6/10/2016), pertempuran saat ini sudah memasuki hari keempat. 

Baca: Taliban Kepung dan Gempur Kota Kunduz, NATO Siapkan Pasukan

Saat ini, pemberontak yang pada Senin lalu mulai melakukan serangan, sudah mulai bisa dipukul mundur dari wilayah selatan Kunduz.

Hal itu dikatakan Jenderal Qasim Jungalbagh, Kepala Kepolisian Provinsi Kunduz.

Dia mengatakan, ada satu prajurit Afganistan yang tewas dalam pertempuran ini, sementara tiga lainnya terluka. 

Sementara itu, Kepala Dewan Provinsi Kunduz Mohammad Yusouf Ayubi, menyebutkan, pertempuran di wilayah timur dan barat kota berlanjut hingga malam hari.

Hal itu mengakibatkan krisis air dan makanan bagi warga yang terjebak di tengah pertempuran.

Jurubicara militer AS di Afganistan, Brigadir Jenderal Charles Cleveland, mengatakan komando Afganistan telah membersihkan kantong komando Taliban di kota itu.

Rumah sakit yang terletak di antara garis batas pertempuran, Rabu kemarin terhantam roket. Kondisi itu mengakibatkan stok obat-obatan ikut hancur.

Direktur RS setempat Marzia Salam Yaftaly mengatakan, ada 210 orang yang terluka, dan dua lainnya tewas di tempat itu.

Sejak Rabu kemarin, tak kurang dari 1.200 orang mengungsi dari Kunduz menuju wilayah tetangga di Provinsi Takhar.

Informasi itu diungkapkan petugas pengungsi Provinsi Kunduz Murtaza Hamdard.

Sebagian besar dari mereka bertahan di gedung-gedung sekolah atau di rumah-rumah kerabat. Namun beberapa terpaksa hidup di tempat terbuka," ungkap Hamdard.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com