Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erdogan Lihat “Motif Tersebunyi” dalam Kasus Perdagangan Emas di AS

Kompas.com - 26/09/2016, 15:24 WIB

ISTANBUL, KOMPAS.com -  Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan meyakini, jaksa federal Amerika Serikat memiliki motif tersembunyi ketika memasukkan acuan kasus dia dan istrinya dalam dokumen pengadilan.

Tudingan Erdogan itu terkait penuntutan terhadap seorang pedagang emas, demikian dilaporkan media Turki mengutip pernyataan sang presiden, Minggu (25/9/2016).

Reza Zarrab yang memiliki kewarganegaraan ganda, Turki dan Iran, ditangkap di Miami, AS, pada Maret.

Ia didakwa membantu proses transaksi Iran bernilai jutaan dollar AS, melanggar sanksi AS terhadap Teheran yang saat itu masih berlaku.

Pengusaha berusia 33 tahun yang tinggal di Turki itu masih ditahan di New York. Ia mengaku tidak bersalah.

Dalam dokumen pengadilan, kantor jaksa AS untuk Manhattan Preet Bharara memasukkan sebagai acuan, penyelidikan korupsi pada 2013 di Turki yang menyasar Zarrab, beberapa menteri kabinet, dan anggota keluarga Erdogan yang telah digugurkan.

Stasiun televisi swasta NTV mengutip Erdogan mengatakan kepada wartawan, ia mengangkat kasus penahanan Zarrab dalam pertemuannya dengan Wakil Presiden AS Joe Biden di New York pekan lalu.

Erdogan mengatakan, kata NTV dan media Turki, jaksa penuntut AS berupaya melibatkannya dengan memasukkan dakwaan donasi Zarrab kepada badan amal pendidikan bernama Togem.

"Mereka tidak sedang menegakkan hukum, tetapi memburu jaringan hubungan,” katanya.

“Menarik bahwa dakwaan itu merujuk pada istri saya yang membentuk Togem dan hubungan saya dengan asosiasi itu. Saya dan istri bukan pendiri asosiasi tersebut," lanjutnya.

"Upaya untuk menyebut nama kami di pengadilan membuktikan ada motif tersembunyi," katanya.

Erdogan juga menuduh para pejabat AS terlibat dalam kasus perjalanan ke Turki sebagai tamu bagi gerakan keagamaan yang dipimpin ulama Fethullah Gulen.

Juru bicara Bharara menolak berkomentar. Kuasa hukum Zarrab, Benjamin Brafman juga menolak berkomentar.

Pengacara Zarrab, Agustus lalu, mengajukan mosi yang meminta hakim federal Richard Berman mengundurkan diri terkait komentarnya soal penuntutan Zarrab di Turki, dalam sebuah konferensi pada 2014.

Turki ingin AS menahan Gulen, yang kini tinggal di Pennsylvania, dan memulangkannya ke Turki.

Gulen yang pernah menjadi sekutu dekat Erdogan membantah keterlibatan dalam upaya kudeta.

Erdogan mengatakan, ia memberitahu Biden bahwa kementerian kehakiman dan kementerian ekonomi Turki telah menyelidiki Zarrab dan memastikan bahwa ia tidak bersalah, begitu juga dengan otoritas Iran.

Ia menambahkan bahwa ia tidak akan bersikap "masa bodoh" dengan penahanan warga Turki di AS.

Penahanan Zarrab yang seringkali tertangkap kamera berada di kalangan atas Turki, menimbulkan kejutan di Turki.

Juga menggembirakan pesaing Erdogan yang melihat kasus AS ini sebagai pukulan bagi pemimpin Turki itu, yang berkuasa sejak 2003 sebagai perdana menteri dan presiden sejak 2014.

Secara terpisah, harian setempat pada Minggu melaporkan bahwa istri Zarrab, bintang pop Turki Ebru Gundes mengajukan perceraian pekan lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com