Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Keturunan Somalia Jadi Tersangka Penikaman di Minnesota

Kompas.com - 19/09/2016, 22:18 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Biro penyelidik federal AS (FBI) menyelidiki kasus penikaman di sebuah pusat perbelanjaan di Minnesota sebagai sebuah "aksi terorisme".

Sementara itu, harian The Minneapolis Star Tribune dan St Cloud Times sama-sama mengabarkan bahwa tersangka penikaman adalah Dahir Adan, pria keturunan Somalia.

Harian The Minneapolis Star Tribune yang mewawancarai ayah Dahir, mengatakan, pria itu adalah mahasiswa di sebuah universitas setempat dan bekerja paruh waktu sebagai penjaga keamanan.

Ayah Dahir Adan mengatakan, pria itu lahir di Afrika tetapi sudah 15 tahun tinggal di Amerika Serikat dan dia tak menyangka putranya terlibat dalam sebuah kegiatan ekstremisme.

"Kami saat ini menyelidiki kemungkinan adanya serangan teroris dalam kasus ini," kata Rick Thornton, agen FBI yang menangani kasus ini.

Namun, Rick mengatakan, sejauh ini FBI belum mendapatkan bukti bahwa tersangka terkait atau terinspirasi dengan organisasi teroris internasional.

Kepala kepolisian kota St Cloud William Blair menambahkan, belum terdapat bukti kaitan antara penikaman ini dengan ledakan bom di New York.

Sementara itu, komunitas Somalia di Minnesota menyampaikan rasa simpati terhadap keluarga korban penikaman yang mengakibatkan sembilan orang terluka itu.

Sekitar 25.000 warga keturunan Somalia tinggal di Minnesota terutam di kawasan sekitar kota Minneapolis dan St Paul, sekitar 110 kilometer di sebelah tenggara kota St Cloud.

Selama bertahun-tahun, komunitas warga Somalia berjuang melawan ekstremisme yang menarik sejumlah pemuda keturunan Somalia ke medan perang di Timur Tengah.

Beberapa pemuda Somalia pernah berangkat ke Afrika untuk bergabung dengan kelompok militan Al-Shabaab setelah Etiopia menginvasi Somalia.

Tahun lalu, enam pemuda Somalia ditangkap aparat keamanan AS setelah mencoba berangkat ke Suriah untuk bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com