OSAKA, KOMPAS.com - Aparat Kepolisian di Sakai, Osaka, Jepang, menangkap sepasang suami istri yang dituduh menyiksa dan membunuh anak kandung mereka, pada tahun 2015 silam.
Seperti dilansir laman Japan Today, Kamis (18/8/2016), korban adalah seorang bocah laki-laki berusia tiga tahun.
Berdasarkan penjelasan polisi, pelaku Wataru Tsunemine (32) dan istrinya Mika (23), diketahui mengurung anak bernama Eichi itu, di dalam bathtub.
Di tempat itulah bocah malang itu lantas ditemukan tak bernyawa tahun lalu.
Berdasarkan siaran televisi Fuji TV, disebutkan, peristiwa itu terjadi pada bulan Juni tahun lalu.
Saat mendapati Eichi tewas, kedua orangtua itu pun menelepon layanan gawat darurat. Keduanya pun lalu menjalani pemeriksaan terkait tuduhan kekerasan dalam rumah tangga.
Dalam pemeriksaan itu, pasangan ini membantah telah menyebabkan buah hati mereka meninggal dunia.
Baik Wataru maupun Mika mengaku menemukan jasad bayi mereka di dalam tenggelam di dalam bathup.
Namun kasus itu mulai menemu titik terang pada awal minggu ini. Sang ayah tiba-tiba mengubah pernyataannya dan mengakui bahwa dia dengan sengaja membunuh anaknya itu.
Berdasarkan penjelasan polisi, Wataru mengatakan, bayi itu tak berarti apa-apa selain penghambat bagi hidup mereka.
Pelaku lalu memutuskan untuk membunuh darah daging mereka dengan menenggelamkannya di dalam bathup.
Kendati Wataru telah mengaku, Mika masih terus membantah.
Berdasarkan penjelasan polisi, saat ditemukan tewas di tubuh bayi itu ditemukan sekitar 40 lecet dan luka, termasuk luka sundutan rokok.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.