Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erdogan dan Putin Berdamai, Tanda Berpalingnya Turki dari Barat?

Kompas.com - 09/08/2016, 17:17 WIB

Namun, insiden penembakan di Suriah itu langsung merusak kerja sama ekonomi kedua negara. Pasca-insiden itu perdagangan kedua negara anjlok hingga 43 persen menjadi "hanya" 6,1 miliar dolar AS dalam periode Januari-Mei tahun ini.

Di kurun waktu yang sama, jumlah wisatawan Rusia yang berkunjung ke Turki merosot hingga 93 persen.

Kini, di saat ekonomi Rusia tertekan sanksi Barat akibat masalah Ukraina dan  terus merosotnya harga minyak dunia, Erdogan dan Putin siap untuk berbisnis kembali.

Kepada media Rusia, Erdogan mengatakan dia ingin segera mengambil langkah cepat untuk menyelesaikan proyek TurkStream, yang mengalirkan 31,5 miliar meter kubik gas per tahun dan menyelesaikan PLTN Akkuyu.

Perbaikan kecil hubungan kedua negara diawali dengan kesamaan Putin dan Erdogan dalam beberapa hal.

Kedua pemimpin itu sama-sama dipuja rakyatnya karena mampu mengatasi masalah di tengah krisis ekonomi tetapi dikritik dunia karena dianggap mengabaikan HAM.

Namun, setelah perselisihan sengit yang diwarnai tuduhan Putin bahwa Erdogan menikam Rusia dari belakang setelah mengambil keuntungan dari perdagangan minyak ilegal dengan ISIS, masih banyak hal yang perlu diperbaiki untuk "menghangatkan" hubungan keduanya.

"Apa yang akan kita lihat adalah sebuah hubungan jangka panjang tetapi pragmatis yang dibangun bukan atas dasar persahabatan personal atau ideologi tetapi murni karena kesamaan kepentingan," kata Alexander Baunov, peneliti senior di Carnegie Moscow Center.

Russia, yang menggelar serangan udara demi memantu seteru Erdogan yaitu Presiden Suriah Bashar al-Assad, mengubah jalannya perang saudara di Suriah.

Dalam masalah Suriah, Erdogan bersikeras Assad harus dilengserkan, sebuah posisi yang sangat ditentang Rusia. Namun, di saat hubungan diplomatik harus diperbaiki, Erdogan pun tak segan untuk sedikit mengubah posisinya.

"Rusia adalah pemain kunci yang penting dalam menciptakan perdamaian di Suriah. Semua masalah (di Suriah) harus dipecahkan dengan langkah bersama antara Rusia dan Turki," ujar Erdogan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com